Ayana POV. Aku tidak mau lagi mendengar percakapan mereka. Aku segera pergi ke kamarku, seraya mengusap perut ini. Aku merasa berada di tempat yang salah karena harus melihat banyak sekali kejadian hari ini. Tentang Pak Akbar dan mantan istrinya. Tentang Zydan yang ternyata menyukai Sonia. Mereka begitu memusingkan kepala ini. Dan karena semua kisah yang bagaikan benang kusut ini, aku jadi merasa harus pergi dari mereka. Aku seperinya tidak tepat berada di sini. Tapi aku harus ke mana. "Kamu mau makan sesuatu?" Lelaki itu sepertinya telah selesai bicara dengan Sonia. Aku merasa bahwa dia sepertinya sedang senang saat ini. Mungkin karena telah berbicara dengan sonia. "Perempuan cantik itu telah pergi?" tanya ku padanya. "Kamu bahkan jauh lebih cantik dari pada dia." Laki laki itu