pagi mulai beranjak siang, tapi aku rasa nya malas untuk keluar, akhirnya aku memutuskan untuk libur dulu berjualan, lagi pula bagian inti tubuh ku masih terasa perih sekali.
kini aku di rumah sendirian, suami ku pagi tadi sudah pergi, katanya ada pekerjaan di perkebunan milik teman nya.
seharian di rumah, aku sibuk beres beres dan masak buat keluarga, setelah selesai aku habis kan waktu hanya dengan berduduk santai di rumah sambil berhayal tentang masa depan ku dengan kang dardi.
tak terasa sore pun tiba, kemudian aku beranjak menuju depan rumah untuk menunggu suami dan kedua orang tua ku.
tak lama kemudian ibu dan bapak pun tiba.
kemudian di susul kang dardi di belakang nya.
"Asalam mu alaikum, " ucap nya bersama'an.
"wa alaikum salam ", dengan semangat aku jawab salam nya, kemudian satu per satu ku cium punggung tangan nya.
"semangat sekali " celetuk ibu heran.
"iibu,!.. semangat salah lesu juga salah, gimana Sih", gerutu ku merasa sebel.
"yo masuk, akang mau ngomong sama kamu " kang dardi mengajak ku ku masuk sambil menarik tangan ku pelan.
"ada apa kang " tanya ku penasaran.
"kita ngomong di kamar aja "
Heh bikin penasaran aja.
setelah sampai di kamar, aku pun siap untuk mendengar kan suamiku bercerita.
"rindu,! besok kita pindah ya !"ucap nya tiba tiba.
"tapi... kita pindah kemana kang? "
"akang sudah bilang belum ke bapak sama ibu kang? "
pagi hari aku sudah mulai berkemas, kang dardi mengajak ku pindah ke rumah yg ada di perkebunan.
lalu aku pun berpamitan pada ibu sma bapak .
ntah kenapa aku rasa nya berat berpisah dengan ibu dan bapak, seolah tau apa yang ku rasakan, ibu memeluku dengan erat sambil menangis sesegukan.
"bu,!.. ma'af kan rindu, selama ini masih selalu membuat ibu susah, jangan hawatir kan rindu bu, rindu pasti baik baik saja, kan sudah ada kang dardi yang menjaga rindu. ibu jangan kawatir ya, rindu akan sering kesini ko, untuk nengokin bapak sama ibu.!.. " jelas ku panjang lebar.
walaupun dulu aku sering pergi kekota untuk bekerja, tapi setelah menikah aku rasa nya sedih kalo harus berpisah dengan ibu dan bapak sekarang, aku merasa ada yang hilang dalam diri ini.
kang dardi menggandeng ku pergi dalam keadaan wajah ku yang kacau karena air mata, namun aku tetap melangkah mengikuti nya.
aku dan kang dardi pergi menggunakan angkutan umum menuju perkebunan.
sesampainya di perkebunan, aku pun takjub dengan pemandangan di depan mata di sana ada rumah kecil yang letak nya di tengah tengah kebun cabe rawit dan tomat yang menghampar luas, seperti di vila menurut ku.
"apa kita akan tinggal di rumah itu kang?" tanya ku tak sabaran,
"tentu, memang di mna lagi kita akan tinggal,? "
"ayo kita ke sana! " ajak kang dardi.
setelah sampai di rumah, aku pun langsung membereskan barang barang yang kami bawa tadi dari rumah ibu, lalu kami pun mandi bergantian karena kalo bareng pasti malah jadi lama, tau kan sebab nya apa, Wkwkwkwk??.
kami seperti pengantin baru yang sedang berbulan madu saja.
kami tinggal hanya berdua di sini ,asyik kaan...?
ke esokan hari nya, pagi pukul tujuh pagi aku sudah menyiapkan sarapan untuk kami berdua, dan aku pun bergegas membangun kan suamiku yang tertidur lagi setelah solat subuh tadi. dan kami pun sarapan bersama, setelah selesai suamiku pamit untuk memulai pekerjaan nya.
setiap hari do'a ku selalu sama untuk suamiku, "ya allah sehat kan lah selalu suamiku, jagalah ia dimana pun berada dan lancar kan lah segala urusan nya, dan kembalikan lah ia dalam keadaan sehat wal afiat, aamiin! "