3 - Sepenuhnya Kacau

1225 Kata
(Jangan lupa tap love...!) ***** *Wuuunggg…!!! *Wuuunggg…!!! *Wuuunggg….!!! Puluhan garis-garis formasi segel, seketika juga terukir diatas langit. Sosok-sosok Malaikat kontrak dalam berbagai wujud, melangkah keluar. Bersama kemunculan puluhan Malaikat kontrak, Sarang Naga, seketika dibekap oleh sebaran aliran Mana Cahaya Kuno yang begitu pekat. Begitu menekan. "Wahhh… Sekarang bagaimana? Sungguh menarik untuk melihat cara kalian berdua menanggapi situasi ini!" Putri Asoka, memandang dengan sorot mata penuh minat kearah Theo dan Sinbad yang kini dalam situasi sepenuhnya terkepung dari berbagai sudut. Selepas mengeksekusi teknik Sangkar Merah Raksasa, Sang Iron Maiden sendiri, tampak hanya berdiri pada lokasi pendaratan awalnya. Tak ikut memanggil Malaikat kontrak. Diam mengamati perkembangan situasi. Seolah sedang menikmati pertunjukan. *Woooshhhh…!!! *Boooommmm…!!! *Boooommmm…!!! *Boooommmm….!!! Sementara pada wilayah luar Sangkar Merah Raksasa, saat ini bukan cuma Aliansi Serigala serta Assassin Dark Guild coba menggedor, beberapa Dragon Knight, turun tangan langsung. Dipimpin oleh Dragon Knight Tang Empire, sosok-sosok kelas puncak melancarkan serangan dahsyat berbagai jenis atribut Mana. "Endless Heavens Sect! Ini sudah di luar batas yang bisa kami tolerir!" Seru Dragon Knight Tang Empire. Sepenuhnya memasang wajah murka. Sebagai tuan rumah yang menyelenggarakan agenda Simposium, Dragon Knight Alliance jelas menjadi Kelompok yang paling merasa direndahkan oleh sikap Endless Heavens Sect. Merasa Kelompok tunggal penguasa seluruh West Region tersebut, tak menghormati mereka. Tak menghormati agenda Akbar Simposium yang sakral. "Kami sudah dengan sopan mengundang untuk ikut ambil bagian dalam agenda Simposium, seperti ini balasan kalian?" dengus Dragon Knight Fuji Empire. "Tak termaafkan! Bertindak seolah-olah kalian bisa melakukan apapun! Tanpa konsekuensi apapun! Segera mengacau dalam keikutsertaan pertama kalian!" Dragon Knight Thousand Island, ikut menanggapi. "Itu sudah cukup basa-basi! Hancurkan Penghalang ini untuk membuat mereka mempertanggung jawabkan tindakannya!" *Woooshhhh…!!! *Boooommmm….!!! Dragon Knight Blackwood Empire, menutup dengan melakukan satu terjangan ganas dalam wujud Meridian Knightnya. Sementara para Dragon Knight kerajaan-kerajaan besar mulai melakukan bombardir serangan, dua sosok lain, yakni Dragon Knight Desert Tribe United, serta Dragon Knight Ironshield Empire, meskipun ikut maju di sekitar pembatas Sangkar Merah Raksasa, tampak setengah hati melakukan serangan. Sekedar menghujamkan teknik seadanya. Bagaimanapun juga, Barbarian Tribe penguasa tunggal wilayah Desert Tribe United, memiliki permasalahan pribadi dengan Para Bandit anggota Aliansi Serigala. Terutama pada sosok Sang Boss Besar, Theo. Situasi terdesak yang sedang dialami Boss Besar Bandit Serigala, tentu merupakan satu hal menguntungkan bagi kelompok tersebut. Situasi hampir sama, berlaku juga untuk Dragon Knight Ironshield Empire. Dimana Putra mahkota mereka, sempat dipermalukan oleh Boss Besar Bandit Serigala di depan umum. Tampak mampu menyingkirkan ego pribadi cuma Kelompok Thousand Island. Sang Dragon Knight yang berasal dari Eleanor Tribe, terlihat menjalankan tugas sebagai Dragon Knight dengan tetap bersikap netral. Meskipun memiliki dendam dengan Sinbad sebagai Kapten Perompak Naga Laut, pemimpin utama Aliansi 7 Lautan yang dalam beberapa tahun terakhir mengganggu wilayahnya, Sang Dragon Knight bertahan ikut menanggapi aksi Endless Heavens Sect layaknya Kelompok kerajaan besar lain. Situasi, berkembang kacau dalam kondisi yang benar-benar tak terbayangkan oleh tiap orang hadir di Agenda Simposium. Laga Final turnamen antar generasi muda yang pada awalnya berlangsung meriah, menunggu hasil bersejarah dengan akan hadirnya juara baru dari dua debutan yang mampu melangkah hingga Final, justru menjadi situasi kacau imbas aksi tak terduga dua kelompok yang bertanding pada laga puncak. Diawali Razak, pertarung urutan pertama Aliansi Serigala, bersikap cukup kejam dengan sengaja menyiksa lawan. Berlanjut aksi percobaan membunuh pertarung urutan kedua Endless Heavens Sect, Sivaru kepada Razak pasca memenangkan ronde kedua. Dua kejadian awal, menciptakan gejolak besar dimana membuat seluruh anggota Aliansi Serigala turun ke arena. Aksi yang ditanggapi oleh pihak Endless Heavens Sect, menerjang balik. Berakhir dalam situasi sekarang, menjebak dua pemimpin utama Aliansi Serigala, dalam kepungan seluruh anggota Endless Heavens Sect yang hadir mengikuti agenda Simposium. Seluruh aturan serta hal-hal sakral dalam agenda turnamen antar generasi muda Simposium, seolah runtuh dan terinjak-injak tepat pada puncak acara itu sendiri. Situasi berkembang semakin kacau saat bukan hanya para Dragon Knight turun tangan. Beberapa kelompok yang sempat bersinggungan dengan Endless Heavens Sect, ikut maju menggedor Sangkar Merah Raksasa. Huouse of Alknight, House of Braveheart serta House of Bastille, mengawali serempak menerjang. Hella Asgard, seketika melompat dari Tribun House-nya ikut melepas serangan dahsyat. Sementara beberapa kelompok besar lain, memutuskan hanya bertahan ditempat. Baik itu jajaran dari 10 Biggest Knight Group, maupun para Small Council yang memimpin tiap kerajaan besar, diam mengamati situasi lebih jauh untuk memutuskan langkah apa yang harus mereka ambil kedepan. "Hahahahhahhaha….!" Dalam kekacauan, satu suara tawa lantang tiba-tiba terdengar nyaring. Suara tawa lantang, berasal dari bagian dalam Sangkar Merah Raksasa. Itu adalah Tetua Endless Heavens Sect. Memandang dengan tatapan penuh penghinaan, Sang Tetua menyapu sekitar, mengamati para penggedor Sangkar Merah Raksasa. Sebelum tatapannya, berhenti pada lokasi para Dragon Knight. "Kami adalah yang terkuat! Kami adalah yang dipilih oleh para dewa untuk menjadi pemimpin!" "Seluruh Gaia Land, adalah milik Endless Heavens Sect!" Tetua Endless Heavens Sect, berseru lantang dengan nada penuh kebanggaan. Berkembang penuh kesombongan bagi mereka yang mendengar dimana bukan bagian dari Endless Heavens Sect. "Jadi, dari awal itu memang terserah kami mau melakukan apapun! Dimuka Gaia Land ini, tak ada aturan mengikat Endless Heavens Sect yang Agung!" "Itu kalian! Para domba! Penduduk awam yang harusnya mengikuti aturan kami!" "Bagaimanapun juga, semua dari kalian, hanya menumpang di rumah Endless Heavens Sect!" *Woooshhhh…!!! *Boooommmm…!! *Boooommmm…!!! *Boooommmm…!!! Kalimat penuh kesombongan yang keluar dari mulut Tetua Endless Heavens Sect, segera memicu gelombang besar kemarahan. Beberapa kelompok besar lain, ikut menerjang. Oda Nobunaga, memimpin seluruh anggota Klan Oda melompat turun dari Tribun. Diikuti oleh Klan Xiao dan Klan Uesugi. Pada sudut lain, Eleanor Tribe juga menerjang, memimpin di depan, Iris Khan sang Putri Dewa Laut. Masih bertahan di lokasi, House of Helsinsberg, Klan Zhou, dan Barbarian Tribe. Serta Small Council kerajaan besar. Memilih bersikap aman. "Hahhahahha….! Domba tetaplah domba!" Menyambut gelombang besar serangan, Tetua Endless Heavens Sect tampak sama sekali tak memiliki riak cemas. Bertahan memasang raut sombong. "Seolah kalian mampu menembus Sangkar Penghukum!" "Salah satu teknik, dari Manual teknik Penyiksaan Surgawi Nona Muda! Siksaan Nomer Tiga..!" gumam Tetua Endless Heavens Sect, melirik kearah Putri Asoka beberapa saat. Sebelum kini kembali fokus menatap sosok Theo dan Sinbad. "Tetua…! Berhenti membuang waktu!" Suara Putri Asoka, Sang Iron Maiden, terdengar dalam nada dingin. Menyambut kalimat yang ia anggap sebagai intruksi, Tetua Endless Heavens Sect, mulai memasang senyum lebar. Mengangkat salah satu tangan. "Serang bersama! Patahkan seluruh tulang! Buat mereka dalam keadaan seburuk mungkin!" seru Tetua Endless Heavens Sect. Memberi intruksi dengan mengawali. *Woooshhhh…!!! Malaikat Kontrak Sang Tetua, menerjang pertama kali. *Woooshhhh…!!! *Woooshhhh…!!! *Woooshhhh…!!! Diikuti derak kepakan sayap puluhan Malaikat kontrak lain yang ada di sekitar. "Wahhh…!!!" Theo, menatap tajam keatas langit, seraya kemudian, membuat gerak mengayun tangan. *WOOOSHHHH…!!! Seketika, puluhan Boneka Bernyawa, melompat keluar dari dalam Gelang ruang-waktu. "Hahhahahha…!" *Woooshhhh…!!! Sinbad mengikuti dengan melempar keluar puluhan pasukan berbentuk manusia akar. *Traaanggg…!!! *Traaanggg….!!! Berubah kedalam mode Soul Knight, berbalut Mana mutasi Debu Vulcanik yang mengambil wujud Kura-kura, Sinbad menarik dua Mighty Sword. Tremor Sword serta Blazing Sword di kedua genggaman tangan Sinbad, menderu dalam aliran Mana Tanah dan Api Kuno. Sang Kapten Perompak Naga Laut, menutup dengan memanggil keluar Neve. Sepenuhnya berada dalam mode tempur terbaik. Sementara tepat di sebelah Sinbad, mengambil posisi saling memunggungi… "Mammon…!" Theo, memanggil keluar Bocah Keserakahan Mammon. Menerjang dari tatto segel gerbang dosa, Mammon yang sudah dalam bentuk seperangkat Pisau Lempar, mendarat untuk terselip pada tiap sela-sela jari tangan kanan kiri Theo. "Teknik Ketiga Dosa Keserakahan!" *Boooommmm….!!! Letupan enam atribut Mana, meledak dahsyat dari masing-masing Pisau Lempar bersama Theo bergumam untuk mulai mengaktifkan teknik terkuat Dosa Keserakahan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN