Episode 15 : Keadaan Sasmita

1926 Kata

“Iya … Rarendra memang sangat mencintai Sasmita. Mereka tak terpisahkan, sedangkan Sasmita terlihat sangat bahagia. Dan karena itu juga, … aku enggak suka. Tadi itu hadiah buat Sasmita, meski aku juga masih punya banyak hadiah lagi. Kurang apa coba aku ke Sasmita …? Intinya, semakin Sasmita bahagia, semakin besar pula kebencianku kepadanya!” Setelah bertutur lirih tak berdosa, Sarnia yang tengah mengemudi justru tertawa lepas. Tawa kemenangan yang dipenuhi kebahagiaan. “Sasmita … Sasmita. Kamu yah … sama saja dengan ibumu. Hmm … ke depannya, … ke depannya kamu cukup menunggu kejutan-kejutan terbaru dariku.”  “Selamat menikmati luka yang seharusnya aku lakukan dari dulu, Sasmita. Bersakit-sakitlah!” Sarnia memang pelaku penabrakan Sasmita. Sarnia sengaja melakukannya dikarenakan melihat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN