Pria Itu masih tetap bergeming dengan wajahnya yang semakin mengeras dan tatapannya tertuju pada satu arah. Nadira mengikuti arah pandang Reiner, wajahnya tiba-tiba berubah keruh saat tahu siapa yang sedang Reiner pandangi dengan sebegitu marahnya. "Apa lebih baik aku pulang saja?" Nadira meninggikan suaranya yang membuat Reiner tersentak. Reiner kembali menatap Nadira. Seharusnya dia fokus saja pada wanita di sampingnya ini. "Maaf. Barusan aku tidak fokus. Ya sudah kita cari tempat duduk." Nadira menyembunyikan kekesalannya dalam senyuman termanisnya. Dia lantas mengikuti langkah Reiner menuju sebuah round table. Reiner menarik kursi untuk Nadira duduki, baru setelah itu dia beralih ke kursi sebelah. Namun baru saja Reiner akan duduk, seseorang tiba-tiba datang mendekatinya. "Apa