Sambutan Tak Terduga

1182 Kata

Aku menatap sinis ke arah Asya sementara dia hanya meringis menatapku. “Operasinya akan berjalan lancar dan cepat, Mas. Semisal nanti lewat dari waktu janjian kita, Mas duluan saja ya,” ujarnya dengan nada enteng. Hari ini kami janjian makan siang di rumah orang tua Asya sesuai permintaan Mama Anisa waktu itu. Namun, tiba-tiba saja Asya mendapat panggilan ke rumah sakit. “Kamu pikir, kamu saja yang sibuk. Saya sampai menggeser waktu saya hanya untuk makan siang bersama orang tuamu,” jawabku kesal. “Pasienku tidak bisa digeser, Mas. Ya sudah aku berangkat, bye Mas,” pamitnya. Baru saja keluar dan menutup pintu, kini pintu kembali terbuka dan kepalanya menyembul masuk. “Mas tidak boleh ubah jadwal lagi ya, ingat kalau sudah dekat waktunya langsung ke rumah Mama. Kita ketemu di sana,” teka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN