Saingan Baru

1103 Kata

POV Ardika  Aku menyimpan ponselku setelah melihat pesan singkat dari orang suruhanku berisi foto mobil yang Asya kendarai terparkir di rumah sakit tempat dia bekerja. Bayangan sikap Asya saat aku melampiaskan emosiku padanya terus berputar di benakku. Ada apa dengannya? Apa yang sudah dia lalui sebelumnya? Seperti trauma terhadap sesuatu. Aku kembali meraih ponselku menghubungi seseorang di seberang sana yang tidak lain adalah sekretaris sekaligus asisten pribadiku, Bram. Aku meminta Bram mencari tahu semua tentang Asya termasuk kemungkinan trauma yang mungkin dia alami. “Bukankah sekarang waktu yang tepat untuk Mama bicara?” tanyaku saat kami sarapan bersama pagi ini. “Lihat, istri seperti apa yang main kabur begitu saja, pembangkang,” ujar Mama. “Ma …,” panggilku lirih. “Kamu ‘

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN