Makan Siang Bersama

1418 Kata

POV Asya Hari ini aku dan Ardika berencana makan siang bersama di rumah Mama. Kemarin, beliau mengajak serta Ardika, dan dia langsung setuju. Rencana berangkat lebih awal sirna sudah karena pagi sekali aku sudah mendapat panggilan operasi dari rumah sakit. Ardika uring-uringan karena dia sudah menggeser semua jadwalnya menjadi virtual meeting, yang akhirnya digantikan ke sore hari. Aku meninggalkannya yang tengah kesal begitu saja. Rasakan. Kesalnya tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang selalu dia lakukan padaku. Kalau ditanya apakah aku mulai mencintai Ardika? Jawabannya belum. Lalu kenapa bisa bertahan sampai sejauh ini? Keputusan menjadi istri pengganti sudah aku ambil dengan segala risikonya. Bagiku, menikah adalah ibadah terlama. Aku anggap ini sebagai ujian. Lagipula, banyak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN