Apartement

1023 Kata
Mark keluar dari walk in closet dengan baju tidurnya namun dia dikejutkan oleh Haana yang sedang berbaring di atas sofa dengan selimut yang melilit menutupi tubuh hingga kepalanya. "Apa yang sedang dilakukan wanita bodoh itu...?"tanya Mark dalam hati. Haana masih saja menggeliat sambil tertawa di dalam selimut dia tidak menyadari kalau Mark tengah menatapnya tajam. "Apa yang kau lakukan bodoh...!"teriak Mark. Haana yang terkejut dengan teriakan Mark langsung saja bangun dari sofa dan jatuh ke lantai karna selimut yang masih melilit ditubuhnya itu membuatnya tidak bisa berdiri dengan benar. "Brak...!" "Aaa...!"sakit...!" teriak keras Haana yang masih berguling kesana kemari dilantai dengan masih menggunakan selimut yang melilit sempurna ditubuhnya. "Hiks..."sakit sekali...!"tangis Haana. Mark pun melangkah mendekati Haana lalu menarik dengan keras selimut tersebut itu membuat Haana kembali berguling dan bokongnya membentur lantai kembali. "Sakit...!"kenapa kau jahat sekali padaku...!"teriak Haana sambil menangis. "Kau ini tidak tau terimakasih sekali ya...!"sudah di tolong malah mengatai orang seenaknya...!"bentak Mark keras. "Lebih baik tidak usah menolongku kalau kau tidak ikhlas...!"teriak Haana kembali. "Dasar bodoh...!"teriak Mark kepada Haana. Haana yang mendengar ucapan Mark hanya bisa menangis karna hatinya sangat sakit mendengar Mark mengatainya i***t. Haana mecoba bangun lalu berjalan dan duduk kembali di sofa.Dia pun menutupi tubuhnya dengan selimut lalu menangis di dalam selimut. Lalu Mark kembali berbicara kepada Haana. "Woi...!"bodoh besok kita pindah ke apartementku aku tidak mau lama-lama tinggal disini dan satu kamar dengan dirimu itu...!"jelas Mark. Mark yang melihat kearah Haana yang tidak menjawabnya langsung saja memasang senyum mengejek kearah Haana. "Rasakan itu wanita bodoh."ucap Mark dalam hati. "Ya Allah kenapa aku harus menikah dengan pria seperti itu..."dan lagi besok aku akan semurah dengannya dan hanya berdua entah bagai mana nasib ku nanti."lirih Haana dalam hati. Mark dan Haana sudah selesai makan malam mereka berdua kembali kemar mereka.Haana yang tidur disofa dan Mark yang tidur dikasur. *** Haana tidak membantu ibunya membereskan peralatan makan karna ibunya meminta Haana untuk istirahat terlebih dahulu. Sedangkan Mark sudah memberi tahu kepada orang tuanya kalau mereka akan pindah ke apartement Mark. Malam pun berlalu seperti biasa di kamar Mark tidak ada hal yang seperti seorang pasangan suami lakukan ketika dikamar. *** Mereka berdua sudah tiba di Apartement Mark dan Haana turun dari mobil lalu menarik kopernya. "Hey..."bodoh bawa koperku masuk ke apartement,"ini kuncinya dan taruh koper itu dikamar utama dan kau tidur terserah mau tidur dimana yang jelas kau jangan tidur dikamar ku...!"bentak Mark keras dihadapan Haana. "Lalu kau mau kemana...?"aku tidak bisa membawa semua ini ke apartement. "Itu bukan urusanmu dan koper itu aku tidak mau dengar alasan apapun kau harus membawanya masuk...!" bentak Mark. "Kau itu hanya anak ART jadi jangan manja...!"bentak Mark. Mark kembali masuk ke mobilnya dan pergi berlalu meninggalkan Haana dengan koper-koper besar itu. "Sabar Haana..."ingat kata Ibumu..."lirih Haana. *** Haana masuk kedalam Apartement Mark dengan bantuan seorang satpam.Satpam tersebut membawa koper Mark masuk kedalam kamarnya. "Sudah selesai mbak kalau begitu saya pamit dulu."pamit satpam tersebut. "Iya Pak makasih banyak ya..."ucap Haana. Lalu satpam itu pergi meninggalkan Haana. Haana melihat satu lagi pintu disudut apartement. dan berjalan mendekati pintu tersebut. "Ceklek..."suara pintu terbuka. "Lebih baik aku tidur dikamar ini..." "Aku tidak mau tidur disofa lagi badanku rasanya ingin remuk."ucap Haana lalu masuk kedalam kamar tersebut yang ukurannya lebih kecil dari kamar Mark.Hanya ada single bad disana satu lemari dan meja belajar. "Lebih baik aku istirahat dulu aku sangat lelah hari ini."ucap Haana lalu menutup matanya. *** "Woy broo. .."lho dari jam berapa disini lihat loh.. udah mabuk...!"teriak sahabat Mark yang baru datang. Jhony datang ke club karna ditelepon oleh karyawan club tersebut. Clab itu adalah tempat yang sering didatangi oleh Mark dan sahabat-sahabatnya termasuk Jhoni. "Risya kenapa kau meninggalkan ku aku sangat merindukan mu kembalilah sayang aku tidak akan menyakitimu..."lirih Mark. Jhoni yang melihat tingkah Mark seperti ini langsung saja menariknya keluar dari club. Jhoni memasukkan Mark kedalam mobil lalu Jhoni ikut masuk dan duduk dikursi kemudi. Jhoni menjalankan mobil membela dinginnya angin malam dengan mobil sport mewah miliknya. "Dimana aku harus membawanya...?"tanya Jhoni pada dirinya sendiri. "Lebih baik kubawa dia ke apartementnya saja."ucap Jhoni. *** Setelah sampai di apartement Mark.Jhoni langsung membukakan pintu mobil dan mengeluarkan Mark dari mobilnya. Mark sangat mabuk entah berapa botol minuman yang dihabiskannya sampai mabuk berat seperti itu. "Kau selalu menyusahkan ku..."lirih Jhoni dalam hati. Beberapa saat kemudian Jhoni sudah tiba didepan pintu apartement Mark.Baru saja Jhoni ingin membuka pintu apartement Mark.pintunya sudah lebih dulu terbuka. "Astaga ada apa ini kenapa Mark jadi mabuk begini...!"teriak Haana didepan Jhoni. "Siapa kau...?"apa yang kau lakukan disini...?tanya Jhoni. "A-aku pembantu disini."jawab Haana dengan gugup. "Ohh..."ayo bantu saya membawanya masuk."pinta Jhoni. "Baik tuan..."lirih Haana lalu membantu memapah Mark masuk ke kamarnya. "Hampir saja..."lirih Haana dalam hati. Flashback. "Ohh iya satu lagi kalau ada yang bertanya kau siapaku kau bilang saja kau itu pembantu disini."jangan sekali-kali kau menyebut dirimu itu istriku karna aku malu punya istri anak seorang pembantu."ucap Mark santai lalu mulai menjalankan mobilnya kembali. Flashback off. "Kau jangan masuk ke kamarnya kalau dia sedang mabuk berat begini ok..."perintah Jhoni. "Iya tuan..."jawab Haana. "Ohh iya kalau boleh tau siapa namamu...?"tanya Jhoni malu-malu kepada Haana. "Nama saya Haana tuan."jawab Haana. "Aku Jhoni."kau tidak usah memanggilku tuan panggil saja kakak."jelas Jhoni sambil tersenyum ramah kepada Haana. "Iya tuan ehh..."maksud saya kak."jawab Haana cepat sambil tersenyum kearah Jhoni. "Kau kuliah dimana Haana...?tanya Jhoni. "Di Universitas Guna Bangsa kak."jawab Haana. "Kita satu kampus Haana..."jawab Jhoni. "Kau ambil Jurusan apa...?"tanya Mark kembali. "Ekonomi kak..."jawab Haana. "Kalau begitu besok apa boleh aku menjemputmu kita kekampus bareng."jelas Jhoni masih dengan senyuman manisnya. "Tidak perlu kak nanti aku naik bus saja."jawab Haana cepat. "Hmm..."kalau begitu kapan-kapan kita pulang bareng ya...?"ucap Jhoni. "Siap kak..."jawab Haana sambil tersenyum. "Apa kakak sudah makan malam...?"tanya Haana kembali. "Belum..."jawab Jhoni. "Kalau begitu kakak makan malam saja disini."ucap Haana. "Tadi aku memasak makan malam untuk tuan muda tapi sepertinya dia tidak akan makan malam."jelas Haana. "Baiklah..."jawab Jhoni lalu berjalan mendekati meja makan yang diikuti Haana di belakangnya. *** Setelah selesai makan Jhoni pamit pulang karna malam sudah larut. Terima Kasih yang sudah mampir baca cerita Author yang jauh dari kata bagus ini.Pliss kalau sudah baca tinggalkan jejaknya Like.Komen,Favorit,Vote sebagai bentuk apresiasi dari kalian.Terima kasih sekali lagi mohon dukungannya.

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN