“Arash! Aresh! Sarapan udah siap!” Teriakan khas dari seorang wanita paruh baya di pagi hari, yang selalu dirindukan oleh Arash, begitu saja terdengar dari balik pintu kamar. Pria tampan berkemeja biru muda, yang diselaraskan dengan celana bahan berwarna navy, tengah berjalan keluar, sembari menerima sebuah panggilan,diikuti sang adik yang juga sudah bersiap untuk berangkat bekerja. Ia tarik kursi meja makan yang biasa ditempati, lalu duduk di atasnya. Sedangkan Aresh, menduduki kursi di samping Arash. “Berkas milik Bold Finance, yang kemarin sudah Saya tandatangani, tolong di-scan, beserta data-data pendukung yang mencakup berkas kerja sama, lalu kirimkan softcopy-nya ke alamat e-mail Tuan Benediktus. Dan, untuk hardcopy-nya, satukan dengan data dua tahun lalu dalam bantex, di ruang