Bab 22. Hamil

1097 Kata

“Aku pulang, ya,” ucap Sehan kemudian. “Emm … enggak mau nginep aja?” tanya Saskia mulai manja. Sehan tersenyum, lalu menarik tubuh sang istri dalam dekapan. Pria itu berkali-kali menciumi pucuk kepala Saskia dengan penuh kasih sayang. “Lain kali, ya. Tadi kamu minta martabaknya mendadak, jadi aku enggak sempet kasih alasan ke Papa. Lusa aku ke sini lagi,” ucap Sehan. Walaupun dengan mencebik, tapi Saskia akhirnya melepaskan sang suami untuk kembali ke kediamannya. Saat itu, wanita itu begitu manja. Entah kenapa Sehan jadi makin sayang padanya. Pria itu sempat mencium bibir Saskia di beranda sebelum akhirnya naik ke mobil rental dan berlalu dari sana. Sialnya, keduanya tidak tahu jika Bu Rosa telah memergoki mereka dan bersiap dengan kameranya untuk merekam semua yang mereka lakukan di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN