Bab 14. Seribu Alasan

1063 Kata

“Hmmhh … aah.” Sehan terus bergerak di belakang tubuh Saskia yang sedikit nenungging. Tubuhnya berayun pelan demi menikmati setiap inci kenikmatan yang tercipta. Sementara tangannya yang bebas mengusap tubuh bagian depan Saskia yang polos. “Bang, Kia enggak tahan lagi,” bisik gadis yang kini hampir meledak. Pria itu tak menyahut, tapi terus menghunjam sang adik dari belakang dengan irama yang makin intens. Suaranya bahkan menggema di ruangan ini hingga Saskia menjerit pelan. Gadis itu ambruk ke ranjang, sedangkan Sehan ikut merebah di atasnya. Ia belum selesai, jadi kembali bergerak dan mengungkung gadis cantik itu dari belakang. Sampai akhirnya ia menyudahi permainan dengan membuang semua benihnya di dalam rahim sang adik hingga tanpa tersisa. Tubuh Sehan lemas dan ia buang ke sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN