Senin pagi yang ceria, ruang makan asrama dipenuhi oleh siswa-siswi dengan selera makan yang buas, sebagian tak sabaran dan saling berebut makanan yang telah di sediakan oleh tukang masak. Kae yang baru saja memasuki ruang makan bersama dengan Heinz langsung ketakutan dan bersembunyi di belakang tubuh Heinz. "Heinz, ini sekolah campuran kan? Kenapa terlihat seperti sekolah olahraga khusus laki-laki.." Ia merasa ngeri melihat betapa bar-barnya seluruh manusia di sana, termasuk siswi-siswinya. Heinz bersimpati, membiarkan Kae berlindung padanya. "Tenanglah Kae, nanti kau akan terbiasa, kau hanya perlu melihat gadis-gadis itu sama seperti melihat seorang laki-laki." Sedikit memberi nasihat dengan cara halus mengenai sifat gadis-gadis muda kelebihan semangat tempur itu. "Baiklah.." Meski m