1. Sebuah Tantangan
JOMBLO DARI LAHIR
Predikat itu sudah melekat dalam diri Angel. seorang gadis yang masih berusia 21 Tahun dan kini sedang kuliah di Kampus Bima Sakti di Jakarta. Angel bukannya tak tertarik dengan laki-laki. ia bahkan sangat ingin memulai kisah cintanya dengan seorang pria. Tapi setiap ia ingin memulainya, bayangan kelam masa lalunya selalu muncul begitu saja yang membuatnya kembali mundur dan ketakutan.
Sedikit bercerita, Orang tuanya berpisah sejak ia berusia lima tahun. dan semua itu karena ayahnya yang begitu ringan tangan. di depannya, ia selalu melihat ayahnya memukul ibunya dengan sangat keras. bahkan ibunya pernah dirawat di rumah sakit dan akhirnya memutuskan untuk berpisah. Namun yang membuat Angel kecil begitu terluka, Setelah orang tuanya bercerai, ibunya tak mau membawanya karena rasa benci wanita itu terhadap ayahnya. ibunya bilang, semua ini karena darah pria itu mengalir di tubuhnya.
Dan sialnya lagi, ia yang tinggal bersama ayahnya selalu mendapatkan perlakuan buruk. dipukul setiap hari dan akhirnya ditinggalkan begitu saja di rumah sementara ayahnya pergi dengan kekasihnya.
beruntung, adik dari Ibunya datang dan menjemputnya. sejak saat itu, ia tinggal bersama keluarga om nya yang sangat baik padanya. dan om nya itu mempunyai seorang anak laki-laki bernama Iqbal. dan sejak saat itu pulalah, hanya Iqbal yang ia izinkan masuk ke dalam hari-harinya.
__
"Kamu kalah Angel, sebagai hukumannya, kamu harus bisa kenalan sama dia!" Angel menatap lurus tunjuk Amanda. sahabat masa kecilnyaa yang kini satu kampus dan satu jurusan dengannya.
Angel meringis seketika. ia menatap Amanda dengan tatapan serius, "Kamu nggak lagi bercanda kan Manda?" tanyanya.
"Hmm." gumam Amanda sambil menggeleng. "Aku serius Angel. Namanya Mike Steven Gerald. Seorang dokter sekaligus sebagai pewaris utama dari Gerald Company. usianya juga masih muda yaitu 26 Tahun." ucap Amanda menjelaskan dengan sangat santai. sementara Angel menatap lurus pada Pria berjas dokter yang kini duduk tak jauh dari mereka.
Angel memijit kepalanya yang mendadak sakit. "Nggak ada hukuman yang lebih baik apa? aku hanya kalah menebak Manda, bukan kalah slot lotre yang bernilai ratusan juta."
"Tapi sama saja Angel. intinya kamu kalah, dan aku menang."
"Tapi kan.."
"Udah! masa disuruh kenalan sama laki-laki setampan itu kamu nolak sih."
Angel mendengus kesal, "Bukan soal itunya Manda. kamu kan tahu aku gimana."
"Karena itu, ini saatnya kamu untuk bisa mencoba lagi. Mau sampai kapan kamu terpuruk terus dengan masa lalu kamu. Setidaknya cobalah untuk mencari. Dia seorang dokter dan juga seorang pewaris utama. Aku yakin dia orang yang baik. Kenapa aku bisa nebak? Karena dia nggak mungkin hancurin karir dia gitu aja, ditambah lagi dia seorang pewaris utama . Nggak mungkin dia berlaku kasar sama pasangannya. ya kamu tahu sendiri kan, kalau dia kasar, kamu bisa lapor polisi dan nama baik dia serta nama keluarga dia juga akan hancur."
"Tapi nggak gitu juga konsepnya Amanda. Kamu lihat sendiri kan selama ini aku udah coba. Tapi.... Tau ah. Kamu nggak pernah tahu apa yang aku rasakan saat aku dekat dengan mereka, sebelum kamu sendiri mengalaminya dan Aku berharap kamu nggak ngalamin itu."
Amanda menghela nafas berat. Ia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi yang ia duduki lalu menatap Angel dengan tatapan yang sedikit sulit.
"Angel, aku tahu kok ini pasti sulit buat kamu. Tapi masa Dalam hidup kamu cowok yang dekat sama kamu itu cuma Iqbal sih. ganti orang dong. Iqbal terus nggak bosan kamu?"
"Ck! Iqbal itu baik."
"Nah kamu aja Bisa bilang kalau Iqbal itu baik, kenapa kamu nggak bisa bilang kalau dia juga baik."
"Karena aku nggak kenal sama dia Amanda."
"Kamu tahu nggak dengan istilah tak kenal maka tak sayang tak, sayang papa tak cinta? Makanya kenalan. Kalau nggak kenalan ya kamu nggak bakalan tahu kalau mike itu baik atau enggak." Ucap Amanda yang seolah tidak bisa dibantah lagi.
Angel kembali melirik ke arah dokter muda itu. Pria itu Tengah berbincang dengan sesama rekan dokternya. Sebenarnya keberadaan dokter itu di kampusnya untuk mengisi seminar tentang kesehatan.
Angel menatap senyum Mike yang dihiasi dengan sepasang lesung pipi di wajahnya. Ia akui jika dokter muda itu sangat tampan. Dan ia juga yakin kalau Mike banyak penggemarnya. Tak mungkin bukan pria setampan itu, ditambah Dia seorang dokter dan pewaris utama. tidak mungkin kalau tak digandrungi banyak perempuan. itu akan sangat mustahil.
"Hei, gimana? Malah bengong."
Angel melirik Amanda. Ia akhirnya pasrah dan menerima hukumannya. Terserah bagaimananya nanti.
__
Tatapan Angel masih terfokus pada Mike yang masih asik menikmati perbincangan dengan rekan sesama dokternya. ANgel melirik Amanda. ia mengangguk namun membuat Amanda bingung. Ditambah lagi Angel yang tiba-tiba berdiri.
Angel menarik nafas dalam lalu melepaskannya dengan cukup kasar.
Dengan memantapkan dirinya, Angel melangkah menuju meja tempat Mike sekarang berada. Langkah Gadis itu begitu yakin. Sampai Angel berhenti tepat di dekat Mike. Melihat keberadaan Angel ada di sampingnya, ia langsung menghentikan pembicaraannya bersama temannya.
Mike menatap dengan bingung dan detik berikutnya ia dibuat terkejut saat Angel tiba-tiba menyodorkan tangan ke arahnya.
"Aku Angel." Ucapnya
Mike melirik intens wajah Angel. namun ia tak kunjung membalas uluran tangan Angel sampai jemari Angel di sambut oleh pria di samping Mark.
"Beno." Ucapnya.
Sontak saja Angel langsung menarik tangannya. Reaksi Angel seketika diperhatikan oleh Mike. Keringan yang keluar dari pori-pori wajah Angel bukanlah keringat biasa. Pasalnya cafe ini ada di ruangan ber AC.
"Eh, sorry sorry. Gue nggak sengaja." Ucap Beno yang langsung merasa tak enak.
Angel menatap Mike intens dan detik berikutnya ia langsung berlari menjauh bahkan keluar dari cafe. Membuat Amanda yang memperhatikan sejak tadi langsung berlari mengejar Angel.
"Ih. aneh banget tuh cewek. Gue nggak ngapa-ngapain juga, malah kayak orang ketakutan." Ucap Beno. Namun Mike tak menanggapi apapun. Ia masih menatap Angel yang sudah menghilang dari pandangannya.
Sementara di posisinya, Angel mendadak menggigil. Ia langsung dipeluk oleh Amanda. "Aku nggak bisa Manda. Aku nggak bisa." Isaknya. Jantungnya berdegup kencang. Nafasnya mendadak sesak dan kepalanya pusing seketika.
Amanda semakin memeluk Angel erat. Ia benar-benar menyesal memaksa Angel. Tapi jika tidak seperti ini, Angel tidak akan bisa sembuh Dan ia takut Angel akan menderita terus sampai akhir hidupnya. Sebagai sahabatnya Angel, Ia benar-benar ingin Angel sembuh dan bisa merasakan kasih sayang yang tulus dari seorang laki-laki.
Tapi jika terus seperti ini, tingkat keberhasilannya pasti sangat minim. Dipaksa pun akan semakin memper buruk keadaan Angel.
Tapi...
"Ada yang bisa saya bantu?"
Suara bass dari seseorang terdengar di belakang Amanda. Dan spontan Amanda langsung melirik ke belakang memutar tubuhnya dan terkejut saat melihat pria yang saat ini berdiri tegak di dekatnya,
"Dokter Mike?"
*****