Aku membalas tatapan Diero. Ia meraih tanganku. "Apa aku sudah berhasil mendapat sedikit tempat di hatimu?" Aku tertegun mendengar pertanyaan Diero. Seketika aku menyadari satu hal. Mungkin sebenarnya selama ini Diero pun tahu dan sadar. Dia tahu bahwa hatiku masih tertutup dengan rapat. Dia tahu bahwa aku tak langsung menerima hatinya saat aku setuju untuk menjalin hubungan dengannya. Kenyataan ini seperti sebuah tamparan bagi diriku sendiri. Tamparan untukku. Rasanya seperti aku dipaksa sadar pada kenyataan yang terus aku coba untuk hindari. Biasanya aku akan menjawab ucapan "aku sayang kamu" dari Diero dengan santai. Sebab saat itu aku tak terlalu memikirkannya. Tapi kini pertanyaan itu terasa sulit sekali untuk aku jawab. Aku menyayanginya, tapi dalam konteks yang berbeda dari ya
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari