"A-apa ini, Mas?" Aleena menatap tidak percaya pada lembaran berkas yang di tunjukkan Arfa kepadanya. Arfa tersenyum, kemudian membelai puncak kepala istrinya dengan lembut. Pria itu lalu berkata, "Ini hadiah buat kamu, sayang." Mata Aleena langsung membulat sempurna. Ia seperti sedang bermimpi di siang bolong. "Ta-tapi ini sangat berlebihan, Mas. Bagaimana bisa Mas Arfa memberikan saham dan semua aset milik Mas Arfa kepadaku?" tanya Aleena dengan mata berkaca-kaca. "Tidak, sayang. Ini tidak berlebihan sama sekali," jawab Arfa dengan lembut. Aleena langsung memghambur kedalam pelukan Arfa, menangis terisak dalam pelukan suaminya. "Sekarang kamulah pemilik semua yang aku miliki. Aku tidak punya apa-apa lagi sekarang selain dirimu. Jadi aku mohon, tetaplah bersamaku biarpun aku sudah