'Apa… Lagi-lagi aku mengatakan hal tentang Roshalia, makanya Gladys marah?' otaknya mencoba berpikir keras mengingatnya. Dan… Yah… hanya melihat dari respon Gladys saja sudah bisa dipastikan bahwa Raziel mengatakan hal yang menyakitkan. "Arrghhh!! Kau bodoh Raziel!" Umpat nya pada diri sendiri. Dia kacau sekarang. Dengan kedua telapak tangannya, Raziel mengusap wajahnya kasar. Tangan kirinya pun mengurai rambutnya kebelakang. Raziel hendak pergi menyusul Gladys dan menghiburnya, atau mungkin Raziel hendak mengatakan yang sebenarnya. Namun… ia teringat kembali dengan misinya, yaitu malam purnama darah. Shit! 'Sekarang belum waktunya untuk mengatakan yang sebenarnya. Lagi pula aku pun belum mengetahui apa keinginan hatiku yang sebenarnya. Jika memang aku benar-benar mencintai Glady