Mendapat teguran tegas dari Raziel, bukannya membuat Gladys takut dan meringkuk di tempatnya justru membuat kelinci kecil itu semakin berani. Manik matanya mengerjap manja seolah sedang menggoda pria jangkung didepannya. Kedua tangannya semakin mengerat tidak mau dilepaskan. Gladys menggelengkan kepala, “Tidak mau! Bawa aku kembali ke tempat tadi. Aku masih ingin menikmatinya, Tuan…” ucap Gladys merajuk dengan suara mendayu-dayu. Entah sejak kapan wanita cerewet itu bisa berbicara seperti layaknya jalang. “Jangan memancing amarahku lebih jauh, Dys! Apa kamu siap dengan konsekuensinya, huh?” mata segelap malam itu menatap tajam ke arah lawan bicaranya. Tapi dasar otak sedang tidak connect karena mabuk, Gladys hanya menggelengkan kepala lalu menyandarkannya di d**a bidang prianya. Sejenak