Sesampainya di ruang kerjanya, Raziel merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel pintarnya. Hal pertama yang dilakukannya adalah menghubungi Allard. Karena tidak biasanya dia pergi dengan terburu-buru. Layar ponsel dihidupkan. Raziel menekan ikon panggilan dan mencari mana Allard di deretan kontaknya. Begitu ketemu, ia lantas menekan ikon menghubungi. Tut… tut… tut… Hampir 1 menit lamanya menunggu namun tidak diangkat sama sekali oleh Allard. Raziel yang memang memiliki kepekaan tinggi dari makhluk lainnya pun menjadi khawatir. "Tidak biasanya Allard pergi terburu-buru bahkan tanpa memberitahuku terlebih dulu. Apa dia sedang mengalami hal yang sulit saat ini?" Firasat kurang mengenakkan sempat terlintas di pikirannya. Ada yang tidak benar dengan sikap buru-buru Raziel pagi ini.