Kegelisahan

1031 Kata

Yudhi termenung sembari mengentak-entakan pena ke meja kerjanya. Berkali-kali ia menoleh ke arah jam dinding kemudian kembali rebah di kursinya. Sungguh sebuah potret lelaki yang tengah mati perlahan dibunuh sepi. Rasanya waktu berjalan begitu lambat hingga Yudhi diserang rasa jenuh yang teramat menyiksa. Di samping itu, hatinya pun semakin hari semakin terasa hampa dan tak b*******h. Hari demi hari yang ia lewati terasa kian berat, Yudhi betul-betul kehilangan semangat bahkan untuk sekadar memulai hari. Bukan tanpa alasan Yudhi seperti itu, rutinitas yang biasa ia lakukan seketika lenyap membuat lelaki itu merasakan kekosongan dalam relungnya. Lelaki itu lagi-lagi melirik ke arah jam dinding. Matanya berkaca-kaca tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Biasanya menjelang petang seperti i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN