Diundang Masuk

1383 Kata

Jiyya mendongak dan mendapati Pak Joan berjalan mendekat kearahnya, dia juga sama basah bahkan lebih basah kuyup darinya. Menampakan tubuhnya yang kekar dibalik kemeja basah yang kebetulan berwarna putih. Demi Tuhan, setelah susah payah menghindarinya seharian di kampus. Jiyya malah berteduh tepat dimana dosen mudanya itu tinggal? Sebenarnya seberapa putus asa dan menyeramkannya dia sekarang? Jiyya takut pria itu mengartikannya sebagai sebuah persetujuan dari ajakannya semalam. “Saya disini bukan untuk mengunjungimu,” timpal Jiyya secara kontan alih-alih menjawabnya dengan cara yang normal. Oh tidak, apakah barusan itu dia mengatakan hal yang lumayan kasar? Pelan-pelan Jiyya memandang Pak Joan, tapi dari ekspresi wajahnya Jiyya tidak menemukan adanya hal ganjil. Mungkinkah artinya dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN