Belum Waktunya

1202 Kata

“Kamu tidak harus mengatakan apapun yang ada dikepalamu, Pak. Lagipula saya memang sejak awal tidak pernah menyangka bahwa kita akan—" Jiyya kontan menghentikan ucapannya saat Pak Joan tiba-tiba saja menyentuh kain penghalang terakhir di tubuhnya dengan jemarinya. Hanya sebentar, seolah sekadar ingin mengkonfirmasi semata. Pak Joan kini bisa berbangga hati lantaran dapat mencatat prestasi lain dari performa permainan panasnya. Gadis ini telah larut dalam kesenangan yang telah dia tawarkan. Dia benar-benar telah basah kuyup sebagai bentuk reaksi dan hasil dari perbuatannya menggoda gadis itu. Jiyya sendiri tentu merasakan hal itu pula. Apalagi saat Pak Joan memperlihatkan jemarinya yang basah didepan Jiyya. Gadis itu langsung menutup wajahnya lagi dengan kedua tangan. Apa pula yang pria

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN