Sejujurnya, Jeffan sudah merasa nyaman dengan kehadiran Gia dalam hari-harinya. Lima hari di Bali, mereka sering menghabiskan waktu bersama. Hanya terpisah beberapa saat saja, hingga akhirnya kembali menjalani hari bersama.
Jeffan berharap, setelah pulang ke Jakarta nanti, hubungan dia dan Gia sebagai teman curhat tidak berubah. Gia bisa mengerti perasaannya. Dan segala yang Gia lakukan maupun katakan selalu berhasil membuat Jeffan tenang. Jeffan harap, Gia tidak akan berubah.
Namun ternyata, semua yang terjadi di luar kendali Jeffan. Gia berubah. Dia jadi lebih pendiam dan bicara padanya hanya seperlunya saja. Interaksi mereka di dalam pesawat saat pulang juga meninggalkan kesan yang tak nyaman. Gia sibuk dengan pikirannya sendiri.
Setelah keluar dari pesawat, Gia sedikit menjaga jarak
