Leonel berlari menuju kamar hotel, ia memperbaiki penampilannya dengan senyuman diwajahnya, karena mendengar dari Tiara bahwa Tami sudah sadar, Tiara izin pergi sebentar menjemput Elea sekolah, jadi Tami sendirian di kamar. Leonel membuka pintu kamar hotel dan melihat Tami duduk dikursi roda dengan menatap pemandangan sore di luar sana, semua dinding hotel kaca semua, jadi semua terlihat jelas di matanya. Leonel berdeham, Tami menoleh dan menatap Leonel yang saa ini menghampirinya. “Leon?” “Hai, Tami,” ucap Leonel, menghadap depan kursi roda Leonel, lalu berjongkok didepan Tami. Leonel menyentuh kedua tangan Tami dan mengecupnya. Leonel sangat menghargai gadis itu, entah apa yang pernah Tami berikan kepadanya, sehingga ia secinta ini padanya. Tami memalingkan wajah, karena seperti ini