12. Ayat-ayat Qauliyah Aisyah meresapi setiap tutur yang Ammar ucap. Perasaan campur aduk meruangi hati. Ada senang karena bisa berjumpa kembali dengan laki-laki itu. Ada gugup oleh pujian darinya, juga ada rasa rindu yang kian buncah pada kedua orang tua. Aisyah kembali ke kamar usai membantu aktivitas di dapur. Dari tadi sudah menunggu, sejak ustazdAmmar bercerita tentang pak Hanif-papanya. Ingin dia bertemu, lalu memeluk erat tubuh yang menua dimakan usia itu. Pun dengan mamanya. Semua menerka perubahan yang ada di dalam diri Anda Aisyah menjawab dratis dan cepat. Malah ada beberapa santri juga pembaca yang mengatakan; masa bisa cepat banget berubahnya? Dari yang urakan, jadi penurut juga taat. Mustahil! Sementara mereka tidak tahu, untuk mencapai pada titik ini Aisyah butuh perju