Pahitnya harapan

1509 Kata

Regan membopong tubuh Mikaela tergesa-gesa. Mika tersenyum lemah kepada Regan. Mika sangat malu. Kebodohannya membuat celaka. Kakinya sangat sakit, tapi dia bersyukur bukan punggungnya yang tertimpa pohon besar itu. Hanya kakinya yang tertimpa cabang pohon. Setelah memasuki UGD, Dokter datang memeriksa keadaan Mika. Tidak ada yang patah pada tulangnya  Hanya bergeser sedikit dan harus digips. Mika juga sudah tertidur pulas.  Regan beberapa kali mengumpat kasar. Merutuki kebodohannya yang membiarkan Mika hujan-hujanan. Seharusnya tadi dia memberi tumpangan pada Mika. Bukan malah membuntuti gadis itu tanpa melakukan apapun. Erlinda, Fatim dan Farhan berlari tergopoh-gopoh di lorong Rumah sakit. Setelah mendapat telfon dari Regan, bunda Mika panik bukan main. Sepanjang perjalanan mereka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN