Aku merasa kekanakan. Tadi setelah meninggalkan Irgi begitu saja, dan naik angkot. Aku jadi sadar kalau aku kenapa berbuat seperti ini? Bukankah ini seperti anak kecil yang minta perhatian? Bulan bodoh. Kupukul kepalaku sendiri.padahal kan kalau aku pulang dari tadi ikut mobilnya Irgi juga langsung nyampe. Gak kayak gini, berteduh di halte bus Deket kompleks perumahannya Irgi. Lah aku itu pergi ninggalin Irgi, juga buat pulang ke rumahnya Irgi. Gila bukan? kalau gitu ngapain tadi ninggalin dia coba? Kutatap hujan deras yang masih mengguyur bumi ini. Kapan hujannya berhenti? Sebenarnya aku bisa saja lari tapi kan masih beberapa blok lagi sampai rumahnya Irgi. Dan aku tidak rela sepatu Converse kesayanganku ini kena lumpur dan basah. Ini kan sepatu hadiah dari papa. Memainkan ponsel yang