24. JALAN-JALAN KE HUTAN

1120 Kata
Keromantisan cinta Romy dan Julia begitu indah, keduanya sangat bahagia. Namun bagaimana jika suatu saat keluarga Julia tahu? Mungkin mereka tidak akan setuju, terutama ayahnya, apalagi Romy dari keluarga sederhana. *** Julia pulang bersama John dan Roger dengan senang, namun tampaknya salah 1 dari mereka curiga. "Nona Julia, apa yang kamu sembunyikan? Aku sangat penasaran," batin Roger sambil menyetir mobil. Julia memang pintar dalam mencari alasan saat dia kabur dari penjagaan, namun ternyata tidak semudah itu, karena tentu saja membuat curiga, karena Julia terlalu sering kabur akhir-akhir ini. Pasti akan terjadi masalah jika nanti Julia ketahuan bersama dengan Romy, sungguh sulit dibayangkan bagaimana masalahnya. Waktu terus berlalu, hari weekend tiba, Romy dan Julia tidak bisa bertemu, keduanya harus bersabar dan menerima situasi ini, setidaknya mereka masih bisa komunikasi menggunakan ponsel. Di kota, Romy bertemu dengan anak laki-laki waktu itu, alias Reno. Mereka sedang berjalan bersama dan mengobrol santai. "Kak Romy, hari ini aku mau berkunjung ke rumah Kakak. Ajak aku jalan-jalan ke hutan seperti janji Kakak waktu itu ya!" ucap Reno. "Oke, kamu pasti senang, karena di hutan banyak sesuatu yang menarik!" jawab Romy. Mendengar itu, Reno sangat bahagia. Mereka segera menuju rumah Romy, tentu saja Reno akan membonceng motor Romy, kemudian nanti kalau pulang, Romy akan mengantar Reno pulang kembali. "Ayo, saatnya berangkat!" ucap Romy udah siap menjalankan motornya. "Siap!" ucap Reno dengan semangat membara. Di hari yang tidak bisa bertemu dengan Julia ini, Romy mendapat hal lain yang bisa menyenangkan hati lainnya untuk sementara, yaitu mengajak Reno pergi ke hutan sesuai yang dia katakan waktu itu. Selerrinya Reno sudah dianggap adik kandung Romy, mereka terlihat akrab dan bahagia. Sosok Reno sangat penting bagi Romy, karena suatu saat akan membantunya dalam menemui Julia. Sekian menit perjalanan, akhirnya sampai di rumah. Neneknya terkejut melihat Romy pulang bersama anak laki-laki. "Nek, ini Reno. Anggap saja Adik Romy, hehe!" ucap Romy memperkenalkan Reno. "Ya ampun. Jadi begitu, sepertinya kalian mirip bagaikan saudara kandung," balas Neneknya. Romy dan Reno tersenyum mendengar itu, neneknya sempat menawari makan dan minum si Reno, namun Reno tidak mau, karena dia sudah tidak sabar ingin jalan-jalan ke hutan. Pada akhirnya, sebagian makanan dan minuman untuk bekal jalan-jalan di hutan. Romy dan Reno segera menuju hutan dengan jalan kaki, karena lokasi hutan dekat dengan rumah Romy, tentu saja Romy sekalian mencari objek untuk difoto. Ketika mulai memasuki hutan, Reno terkagum. "Wah, keren sekali. Ada banyak tanaman indah di hutan ini. Kenapa aku baru tahu ya Kak?" ucap Reno. "Iya, hutan memang selalu indah. Mungkin karena kamu masih anak-anak, jadi tidak tahu. Apalagi lokasi hutan cukup jauh dari rumah kamu, ditambah dulu tidak ada yang mengajak kamu pergi ke hutan." "Ya, memang belom ada yang ajak." Romy mengatakan bahwa anak-anak tidak boleh pergi ke hutan seorang diri, bahkan 2 atau lebih anak-anak saja mungkin berbahaya, karena mereka belum berpengalaman dalam menelusuri hutan. Reno sangat berterima kasih pada Romy karena telah mengajak dan memberi tahu mengenai hutan ini. Romy pun dengan senang hati, melakukan itu, karena dia sangat suka membahagiakan orang lain, terutama orang-orang terdekatnya. Sesaat kemudian, ada sekumpulan burung jalak yang indah. Romy dan Reno sangat kagum, mereka mendekat perlahan agar lebih dekat memandang sekumpulan burung indah tersebut. Tentu saja Romy akan memotretnya. Akhirnya Romy mendapat 1 foto sekumpulan burung jalak yang indah, ini salah satu keberuntungan Romy lagi. "Kak, bolehkah kita tangkap satu?" tanya Reno. "Gak boleh. Sebaiknya jangan, biarkan mereka hidup di alam bebas, mereka akan lebih bahagia," jawab Romy. "Jadi begitu ya Kak!" "Iya, meskipun sebenarnya gak masalah memelihara burung, asal kita merawat dengan serius. Tapi, sebaiknya burung beli di pasar saja, karena burung-burung di pasar sudah terbiasa hidup bersama manusia, berbeda dengan menangkap burung di hutan." Reno mendengarkan nasihat dari Romy, sepertinya memang benar. Mereka melanjutkan perjalanan di hutan, sekumpulan burung jalak masih bersantai di sana. Ring mengajak Reno ke pohon rambutan, saat ini banyak yang matang, dia berniat makan rambutan bersama Reno. Mengetahui itu, Reno sangat senang dan tentu saja tidak menolak. Saat sampai di sana, Reno merasa kagum. "Ada cukup banyak buah rambutan yang matang, pasti sangat lezat. Apa pohon rambutan ini gak ada yang punya?" tanya Reno. "Gak ada. Jadi kita bisa ambil sesuka hati kita jika mau," balas Romy. "Enak sekali kalau gitu." Selanjutnya, Romy segera memanjat pohon rambutan untuk memetik beberapa buahnya. Katanya Reno tidak bisa memanjat pohon, dia takut ketinggian. Hal itu tidak masalah bagi Romy, itu malah lebih baik, karena bahaya bagi anak-anak untuk memanjat pohon. "Reno, tangkap ya!" teriak Romy setelah berhasil memetik buah rambutan. "Oke, siap!" Romy segera melempar perlahan dan hati-hati sekumpulan buah rambutan yang hampir semuanya merah. Reno pun berhasil mengajak dengan sempurna. Romy memetik beberapa buah rambutan yang kira-kira cukup bagi mereka, bahkan lebih dari cukup. Karena sudah terlihat cukup, Romy turun dari pohon untuk menikmati buah rambutan bersama Reno. Sebenarnya buah rambutan cukup banyak, tapi Romy berniat ingin membawakan oleh-oleh untuk nenek dan keluarga Reno. Mendengar itu, Reno sangat setuju dan merasa senang. Saatnya menikmati buah rambutan, mereka duduk di bawah pohon mahoni. Di hutan tidak tersedia panas meski cuaca terik, karena di sana banyak pohon-pohon besar dan rindang, sehingga membuat suasana sejuk. "Manis sekali rambutan ini!" ucap Reno setelah menikmati rambutan, Romy hanya tersenyum mendengar itu. Lain kali, Romy akan mengajak Julia jalan-jalan ke hutan juga, namun pasti sangat sulit, karena Julia memiliki keterbatasan waktu. Saat ini, Romy belum menemukan cara agar bisa jalan-jalan bersama Julia ke hutan ini. Romy dan Reno makan cukup banyak buah rambutan, apalagi rasanya manis. Setelah merasa cukup, rambutan yang masih tersisa akan dibawa pulang. Mereka melanjutkan berkeliling hutan, kemudian menemukan banyak sesuatu yang menarik. Seperti melihat bunga anggrek bulan yang sedang mekar, tanaman hutan yang indah, burung elang, bahkan mereka menemui rusa hutan yang mengagumkan. Entah kenapa tidak itu sendirian, mungkin sedang ingin sendiri. Tidak lupa Romy memotret semua hal menarik itu, karena pekerjaan sebagai fotografer tidak boleh diabaikan. Mereka sampai di sungai jernih yang berada di tengah hutan, kemudian membasuh muka agar menjadi fresh. Reno terkagum lagi, karena air sungai sangat jernih. Di sungai itu, mungkin sekumpulan ikan, tapi mereka tidak membawa alat penangkap ikan, jadi hanya bisa melihat saja. "Sayang sekali, kita gak bisa menangkap ikan," ucap Reno. "Gak apa-apa, aku akan memotretnya saja," balas Romy dan segera memusatkan kamera pada sekumpulan ikan. Agak sulit memotret ikan di dalam air, tapi Romy berhasil mengambil 2 foto ikan yang sempurna. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan. Romy sempat melihat ular, dia harus melindungi Reno dan mengatakan agar jangan takut, asalkan tidak menggangu ular, semua akan baik-baik saja. Reno sempat terkejut dan takut, tapi Romy menenangkannya. Akhirnya semua aman dan baik-baik saja. Karena waktu terus berlalu, menurut Romy, Reno sudah cukup luas berkeliling hutan, kemudian Romy mengajak pulang. Reno setuju, meski sebenarnya masih ingin berkeliling hutan lagi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN