Pikiranku belum bisa jernih, masih memikirkan hal yang baru saja aku temukan di laci pagi tadi. Entah mengapa karena hal tersebut, aku malah menjadi susah fokus ke hal yang lain. Terus-menerus memikirkannya, bahkan aku menjadi ragu untuk pergi ke sana. Hatiku bimbang antara iya atau tidak, tapi lebih condong ke tidak. Aku belum siap bertemu dengan bapak atau pun mamak, semua catatan harian bersampul merah muda tersebut sudah aku baca hingga tuntas. Meski ini melanggar privasi orang lain, tapi aku harus menemukan fakta tersebut dengan segera. Bila tidak, maka masalah ini akan segera membengkak dan juga tak kunjung selesai. Lewat buku merah muda ini aku bisa membuka semua satu persatu, apa pun hal yang sebelumnya tak aku ketahui melalui buku ini dengan gamblang dijelaskan secara detail. Aku