GENI 16 - TAK LAGI SAMA

2022 Kata

"Mau kemana, Pak? Banyu bantu ya?" Belum sempat tanganku menyentuh tubuh bapak, tangannya sudah menepis awang-awang. Beliau tak ingin aku mendekatinya, kakinya terus berjalan ke arah halaman depan. Wajahnya datar, tak ada senyuman terbit seperti biasanya. Bapak sudah bukan seperti bapak yang dulu aku kenal, beliau berbeda sekali. Berubah derastis. Langit dan bumi dengan sifat beliau yang dahulu. Hampir aku tak bisa mengenali beliau. "Pak, mau kemana? Jangan banyak aktivitas dulu, nanti sakit lagi perutnya. Jalannya pelan aja ya," lanjutku dengan mengikuti bapak persis di belakangnya. Aku takut beliau kenapa-kenapa, jalannya saja terlihat belum bisa berdiri kokoh seperti biasanya. Aku tak mungkin membiarkan beliau harus jalan tertatih seperti ini, geram rasanya tanganku ingin menuntun bel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN