“Argh, sakit! Ini siapa yang nusuk?!” Suara itu berasa dari kamar bapak, beliau sejak aku pulang sampai malam ini terus merintih kesakitan. Bahkan sesekali teriak meminta pertolongan untuk dicabut saja paku di atas perutnya, semakin lama perut bapak juga semakin membesar. Padahal beliau sendiri terakhir makan sekitar tadi siang, setelah itu tidak mau sampai sekarang. Hatiku teriris mendengar tangisan dan juga teriakan pilu dari bapak, beliau minta tolong tapi sayangnya aku tidak bisa menolong. Aku sendiri tidak tau paku mana yang harus aku cabut. Si pengirim nampaknya terus ingin membuat bapak kesakitan, aku hanya takut bila si pengirim sampai tega menghilangkan nyawa bapak. Hal terburuk yang akan terjadi adalah kematian. Mbah Kadiran sendiri pernah menjelaskan bila seseorang yang terken