GENI 12 - LAGI DAN LAGI

2138 Kata

Mbah Kadiran, Pak Slamet, Mbah Man, bapak dari Pak Slamet, dan aku membentuk lingkaran di bawah ranjang tidur bapak, kami berusaha mendoakan kesembuhan bapak. Kondisi bapak semakin membaik ketimbang tadi siang sampai sore. Beliau sudah terlelap dengan nyenyak ke dalam dunia mimpinya. Aku, Pak Slamet dan Mbah Man terus membacakan surat yassin, sedangkan Mbah Kadiran terus komat-kamit entah sedang membaca apa. Mungkin mantra? Entah lah, aku pun juga tidak tau. Beliau sangat serius sekali dengan memejamkan matanya. Suara tangis masih sayup-sayup terdengar dari ruang tengah, mamak tak hentinya mengeluarkan air mata. Sekar hanya mampu memeluk sambil mengusap punggung mamak perlahan. Mereka berdua ditemani istri dan juga ibu Pak Slamet. Ini sudah kali ke tiga kami membaca surat Yassin, Mbah Man

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN