Helaan napas kembali terdengar begitu berat, aku istirahat sejenak di toko dua puluh empat jam yang biasa menyediakan makanan fresh. Perutku meronta-ronta minta diisi sejak keluar dari warung cabang. Aku masih merenungkan bagaimana bisa semua masalah seolah bermuara menjadi satu? Saling tumpang tindih dan masih memiliki kaitan satu sama lain. Tugasku di sini adalah mencari benang merah yang terus memanjang, sampai aku merasa semua ini tak pernah ada ujungnya. Bahkan aku merasa tidak ada ujung dari semua masalah yang aku hadapi kini, semua tambah semakin kusut. Entah bagaimana bisa aku meluruskan semua sedangkan masalah satu belum selesai sudah muncul masalah yang lainnya, yang satu belum aku temukan solusinya lainnya sudah meminta dipikirkan. Minum manis saja tidak terasa manis, mau pedas,
