Zhou Yanxie

1253 Kata
Seorang yang sangat asing mendekati Xiao Yu. Xiao Yu terbelalak, dia tak tahu apa jenis makhluk di depannya ini. Apakah manusia, siluman, atau makhluk gaib lainnya? tapi Xiao Yu menepis kemungkinan bahwa yang berdiri di depannya ini adalah manusia. Manusia apa yang memiliki penampilan seperti ini? melihat rambut putihnya, tebakan lain Xiao Yu, dia merupakan siluman. Namun, logika Xiao Yu meragukan bahwa siluman benar-benar ada di dunia. Jika dia adalah makhluk gaib lainnya, tapi apa? berdasarkan wajahnya yang tampan dan proporsi tubuhnya yang sangat bagus, mungkinkah dia peri? tapi, hawanya yang dia bawa sangat mengerikan hingga tak bisa juga disebut sebagai peri. "Makhluk aneh, kau pikir kau mau pergi kemana?" suara laki-laki itu membuat Xiao Yu makin tercekat. Suara yang begitu lembut namun dipenuhi aura magis yang bisa membunuh. Xiao Yu ketakutan setengah mati. Dia beringsut mundur dengan panik, sementara laki-laki itu terus mendekati Xiao Yu. "T-Tunggu dulu! k-kau manusia atau hantu? jangan mendekat!" teriak Xiao Yu. Laki-laki itu hanya menyeringai, dan semakin melangkah maju, "Kau mau melarikan diri dari tempat ini?" "A-Aku ... tidak berasal dari sini. Aku harus keluar mencari jalan pulang ke rumahku!" "Ah, kau mau keluar? bunga persik bermekaran begitu sempurna, satu kelompak yang jatuh, sayang sekali tak bisa kembali bersama yang lainnya lagi." "D-Dia sedang apa? belajar sastra?" Xiao Yu yang ketakutan, sekarang menjadi keheranan. "Kau tidak berasal dari sini, tentu saja kau harus keluar," "B-Benar. Itu yang kumaksud, aku harus keluar dari sini." "Tapi ... kau tahu peraturan lembah Shui Jiao? "P-Peraturan?" "Benar. Jika sudah memasuki lembah ini, kau hanya bisa keluar jika sudah menjadi mayat." "Apa!" "Kalau begitu, aku akan mengabulkan keinginanmu sekarang juga," "T-Tunggu dulu! kau ingin membunuhku?" "Bukankah kau mau keluar dari sini? maka aku harus merubahmu menjadi mayat," "Tidak! jangan mendekat, tolong! siapapun tolong aku!" "Kakak!" terdengar suara melengking yang sangat menjengkelkan. Laki-laki itu berhenti mendatangi Xiao Yu, lalu menutup telinganya. "Yanmei!" Xiao Yu bangun lalu berlari dan bersembunyi di belakang Yanmei, "T-Tolong aku, makhluk itu ingin membunuhku!" "Makhluk apa maksudmu!? dia Kakakku!" Yanmei menepuk kepala Xiao Yu. "Kakakmu? dia!?" Xiao Yu terbelalak. Bagaimana mungkin orang mengerikan yang hampir membunuhnya tersebut adalah kakak dari Yanmei? gadis muda yang begitu ramah dan ceria. "Kakak, apa kakak menakutinya?" Yanmei berdiri bertolak pinggang menatap kakaknya. "Dia ingin melarikan diri. Dunia begitu istimewa. Jika dia ingin pergi ke alam lain, kita harus mengabulkannya." "Aku tak mau pergi ke alam manapun. Aku hanya ingin keluar dari sini!" Xiao Yu berteriak. Plak! Yanmei kembali memukul kepala Xiao Yu, "Kenapa kau memukulku? di tempatku berada ini sudah termasuk kekerasan! aku pasti sudah melaporkanmu ke polisi." "Sttt ... apa yang kau ocehkan. Kau lihat kakakku? kau ingin nyawamu melayang sekarang juga? diam!" Xiao Yu langsung terdiam begitu mendengar perkataan Yanmei, "Dunia macam apa ini? kenapa begitu mudahnya mau merebut nyawa orang lain?" batin Xiao Yu sambil memegangi lehernya. *** Para murid lembah Shui Jiao panik. Beberapa dari mereka berlarian kesana-kemari sambil berbicara satu sama lain. Saat itu, Xiao Yu yang gagal melarikan diri duduk diantara mereka. Yanmei dan Yanxie berada di ruang utama perguruan. Yanmei memberi kode kepada Xiao Yu agar dia tak melakukan hal aneh lagi, dan duduk tenang diluar bersama murid lainnya. Karena pembicaraan para murid yang begitu heboh, Xiao Yu menjadi penasaran. Dia perlahan mendekat pada para murid, lalu kemudian menguping. "Kalian sudah lihat? ketua lembah keluar dari guanya," ucap salah satu murid yang berbadan ramping dan tinggi. Sebenarnya tubuh para murid di lembah Shui Jiao semuanya sangat mengagumkan. Awal Xiao Yu berada disana, dia terbelalak melihat anak-anak muda yang begitu tampan dan tinggi, jika mereka ada di tempat modern sekarang, mungkin mereka semua bisa menjadi aktor, ataupun model. Tak ada dari mereka yang memiliki lemak perut melebihi persentase. Tak ada pula orang dengan brewok atau ataupun keriput di wajah. Mereka semua bersih, bersinar, dan semuanya memiliki rambut panjang yang berkilau meskipun mereka laki-laki. "Semenjak aku berguru, belum pernah sekalipun ketua lembah muncul seperti ini. Apa yang membuat ketua lembah keluar? jangan-jangan kita melakukan kesalahan?" sambut seorang murid yang memiliki wajah sangat muda, sepertinya berumur delapan belas tahun. Setidaknya begitulah tebakan Xiao Yu. "Memangnya orang itu sangat penting?" tanya Xiao Yu. Para murid semuanya menatap Xiao Yu lalu entah mengapa suasana menjadi hening. Xiao Yu seperti berdiri diantara patung es, karena raut mereka yang sangat dingin. "Berani-beraninya kau bicara begitu. Kau pikir ketua lembah tidak penting?" salah seorang murid menatap Xiao Yu tajam. "Ah, aku tahu mengapa Ketua Lembah keluar. Pasti karena makhluk aneh ini," ucap murid lain sambil menunjuk Xiao Yu. "Lagi-lagi kalian memanggilku makhluk aneh. Aku ini manusia!" Xiao Yu sudah berkali-kali menegaskan bahwa dia bukan makhluk aneh seperti yang mereka pikirkan. Namun, berkali-kali pula dia harus menerima kenyataan bahwa tak ada satupun orang yang mempercayainya. "Mana mungkin kau manusia. Rambutmu berwarna kuning dan sangat pendek," kini murid yang agak dewasa ikut berbicara. Melihat dari perawakannya, Xiao Yu yakin dia adalah pemimpin geng. "Rambutku berwarna begini karena aku mewarnainya, dan tentu saja pendek. Aku kan laki-laki!" "Hah! matamu juga berwarna coklat dan seperti transparan. Kau tidak bisa menipu kami, kau pasti siluman. Nona terlalu muda dan baik hati makanya tidak menyadari hawa jahatmu. Tapi jelas kau memiliki rencana jahat yang tersembunyi!" "Ketua geng. Harus berapa kali aku jelaskan? ini warna mata standar di dunia. Warna mataku coklat, bukan transparan tetapi jernih. Ini coklat jernih yang merupakan warna standar. Memang pemilik kornea hitam dan coklat tua lebih banyak, tapi tetap saja aku ini bukan siluman!" "Lihat dia. Begitu pandai berkata-kata. Kita harus waspada jangan sampai termakan kata-kata siluman yang sangat beracun ini. Kalian mengerti!" "Mengerti Kakak seperguruan!" jawab semua murid serentak. Xiao Yu tersentak, lalu menghela nafas lelah. Dia tak bisa mendapat kepercayaan siapapun disini, mereka semua sangat waspada. Yang ramah padanya hanyalah Yanmei, dan seorang bocah berusia lima tahun yang kini duduk di samping Xiao Yu sambil memperhatikannya. Bocah itu hampir setiap hari mengikuti Xiao Yu. Xiao Yu bahkan tak tahu siapa orang tua bocah itu, dan jujur saja dia tak mau tahu sama sekali. "Kakak, kau benar-benar bukan siluman?" tanya bocah itu dengan polosnya. "Tentu saja bukan. Tidak ada siluman di dunia ini." "Ada. Diluar sana, ada begitu banyak siluman. Ketua lembah melindungi kami agar tidak dimakan siluman." Mendengar bocah itu menyebut Ketua Lembah, Xiao Yu tertarik, dia agak mendekat kearah bocah tersebut, "Adik kecil. Siapa namamu?" tanya Xiao Yu. Dia sebenarnya bukan orang yang ramah. Namun, di lembah tak ada satupun yang mau bicara dengannya. Hingga dia tak punya pilihan lain selain mengakrabkan diri dengan bocah berusia lima tahun. "Namaku, Zhou Lingyin," bocah yang ternyata bernama Lingyin itu tersenyum. Menampakkan giginya yang keropos. "A Yin. Boleh aku memanggilmu begitu?" "Hmm, silahkan saja. Tapi kau mau mengakrabkan diri denganku? aku takkan tertipu. Akan kupastikan semua murid perguruan menyerangmu jika kau berani untuk memakanku." "Aku tidak akan memakanmu. Sudah kubilang aku bukan siluman!" "Hmm, tapi rambutmu kuning," "Kalau begitu ketua lembah itu juga siluman? rambutnya berwarna putih," "Bukan. Ketua lembah adalah pelindung kami," "Hah, terserah kau saja. Sekarang ceritakan padaku. Siapa sebenarnya ketua lembah itu?" "Zhou Yanxie. Dia anak tertua dari pemimpin lembah terdahulu." "Jadi, sekrang dia yang memimpin lembah ini?" "Hmm, dia melindungi kami dari dunia luar yang jahat." "Hah, melindungi atau mengurung?" "Kakak, dunia memang terlihat baik-baik saja. Tapi, diluar sana semua sangat kacau. Peperangan antar saudara, perebutan kekuasaan, dunia persilatan diluar sana sudah sangat berbahaya dan penuh fitnah." "Ya ampun. Siapa yang mengajari bocah sepertimu bicara begini?" "Itu adalah ajaran ketua lembah, untuk mengingatkan kami." "Ajaran apanya," Xiao Yu menggaruk kepalanya lalu berpikir keras, "Zhou Yanxie. Jadi sekarang aku harus berurusan dengannya?" TBC
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN