Caleb mengaduk kopinya. Di hadapannya Cakradhar menyesap tehnya pelan. "Aku akan berusaha sebisaku membujuk Amelia Tuan Cakradhar. Tapi aku tidak yakin bisa cepat. Kau tahu Amelia sedikit..." "Keras kepala?" Cakradhar memotong ucapan Caleb dan tertawa keras. Caleb tertawa dan mengangguk. "Apa dia merepotkanmu?" "Sedikit." Caleb kembali tertawa. Cakradhar tertawa. Walaupun baru sebentar bertemu dengan Amelia, namun dia tahu, bagaimana Amelia benar-benar mewarisi sifat-sifat Ibunya. "Baiklah aku harus permisi dulu, Tuan. Ada beberapa hal yang harus aku kerjakan di kantor. Aku akan menghubungi Anda secepatnya." Cakradhar beranjak. Begitu juga Caleb. Selanjutnya Caleb membungkuk hormat sebelum akhirnya berlalu mengikuti Gusti Agung keluar dari ruang kerja Cakradhar. -----------------