20. Mencuri Ciuman.

1666 Kata

Sampai di kantor, seperti biasa Jani meletakan putranya di atas troli yang sudah disediakan oleh Himsa. "Kamu udah sarapan belum?" tanya Himsa. Saat ini lelaki tampan itu memang masih berada di ruangannya. Jani yang masih merapikan katar, menoleh padanya. "Sebenernya saya baru aja mau ke kantin. Dan--" "Bagaimana kalau kita makan ke kantin sekarang. Ayo!" lelaki itu meraih tangannya. Jani termangu karena melihat perawat yang memerhatikan mereka berdua. "Sara! mohon jaga Katar untuk saya!" ujar himsa. "Baik, Pak. " jawabnya patuh dan sopan. "Ayo jani!" Himsa kembali menarik tangannya. "Pak." sungguh merasa malu karena saat ini para karyawan ternyata mulai memerhatikan mereka berdua. "Ada apa Jani?" Himsa melepas pegangannya dengan enggan. "Jangan dipegang, saya enggak enak sama m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN