Setelah kembali dari pemeriksaan lapangan, anak magang dan anggota dividi batu membuat Raya harus membuat laporan dan data baru untuk di berikan pada direktur. Raya dengan berkas di tangannya, dia berjalan dan berdiri di depan pintu direktur kali ini. Tapi dia merasa ragu dengan perasaan yang tidak bisa dia ungkapkan. "Aku tidak bertemu dia dalam waktu lama. Tapi kenapa aku merasa begini?" gumam Raya. Ketukan di bilik pintu tetap Raya lakukan, dengan jawaban dari dalam memperbolehkannya masuk ke dalam ruangan. Meski ragu, Raya tetap melangkah. Dia melihat manajer Lee ada disana, tersenyum menyambut kedatangan Raya. "Baiklah, aku sudah selesai dengan urusanku. Sebaiknya aku pergi," ucap Tuan Lee. "Tuan Lee," sapa Raya membungkukan punggung kepalanya dengan ramah. "Nona Raya, kepal