Jung Man mendapat panggilan wajib militer di akhir bulan. Bertepatan dengan berakhirnya promo album terakhirnya. Ia cukup syok karena tidak diberitahu tentang hal sepenting itu. Bahkan orangtuanya sendiri tidak tahu menahu. “Bukankah ini berlebihan? Masalahku sudah selesai.” Jung Man meletakkan kertas pemberitahuan wamil itu ke meja dengan gebrakan. Hyuk yang tengah sibuk dengan komputernya menoleh sebentar,”ah, sudah sampai? Kenapa memangnya? Agensi memintamu untuk cuti. Jadi, sekalian saja. Toh cepat atau lambat giliranmu bakal tiba.” Ia bergumam enteng seolah bukan masalah besar. “Aku belum siap.” “Ini masih sebulan lagi. Kamu bisa mulai mempersiapkan segala sesuatu, termasuk mental. Dan lagi masalahmu memang selesai, tapi rumormu masih kencang. Mengertilah dan terima saja.” Hyuk me