Seo woo langsung menjatuhkan tubuhnya di kursi setelah ia tiba di kelasnya, menyimpan tasnya di meja kemudian mengundang perhatian dua sahabatnya saat itu. Mereka terheran-heran melihat kedatangan Seo woo bagaikan awan mendung di pagi hari, tak ada senyuman sama sekali dan adanya hanya wajah muram durja.
" Kau tidak di kasih uang jajan ya sama orang tuamu, sampai wajahmu terlihat seperti itu.? " Seloroh Byeolim bercanda.
" Orang tua ku ingin menjodohkan aku dengan seseorang. " Jawabnya dengan nada yang memelas.
" Apa.!!!! " Seru Byeolim dan Minju kompak.
" Sssttt…, jangan berisik. " Tegur Seo woo pada dua sahabatnya itu.
" Siapa pria yang akan di jodohkan denganmu? Dia bukan member Nct kan.?" Seru Minju mulai antusias.
" Kalau dia tampan dan punya harta banyak terima saja. " Sambung Byeolim.
Seo woo tak habis pikir dengan pemikiran dua sahabatnya itu, ia mengira keduanya akan pro kepadanya, tapi sebaliknya mereka seakan setuju dengan perjodohan itu.
" Aku tidak tahu siapa pria itu, tapi pastinya dia anak seorang dokter di rumah sakit yang sama dengan orang tuaku bekerja. " Balas Seo woo kemudian.
" Hmm.. Sepertinya kata dokter itu sudah melekat untuk keluargamu, sebentar lagi kau akan di bimbing menjadi dokter juga. " Ucap Byeolim manggut-manggut mendengarkan.
" Tentu saja aku tidak mau, kalian kan tahu aku lebih memilih menjadi artis dari pada dokter, selain itu aku tidak mau menerima perjodohan bodoh itu. " ketus Seo woo.
" Lalu apa yang harus kau lakukan, apa kau sanggup menentang keputusan orang tua mu.? " Tanya Minju membuat Seo woo termenung.
" Kau bisa bertemu dengan anak dokter itu dan memintanya untuk membatalkan perjodohan kalian, mungkin dari pihak pria juga tidak ingin perjodohan ini terjadi. " Lontar Byeolim seketika membuat Seo woo merasa tertolong.
" Benar, aku akan menemui pria itu dan mengancamnya kalau perlu. Selain itu, aku tidak mungkin menerima perjodohan mereka, aku sudah memiliki Tae Kyung sunbae. " Lanjut Seo woo sambil membayangkan wajah tampan seniornya itu.
♕♛
Seo woo merapihkan barang-barangnya masuk ke dalam tas, pukul 01:20 dan dia harus segera ke tempat les private yang di bicarakan ayahnya kemarin. Jika bukan karena gurunya yang cepat mengakhiri kelas Seo woo pasti akan datang tepat waktu.
" Minju.. Byeolim…, aku duluan ya, bye. " Seru Seo woo bergegas meninggalkan kelas.
Gadis itu berlari tergesa-gesa menelusuri koridor agar tidak memakan waktu, hari ini bukan kakaknya yang datang menjemput melainkan orang suruhan ayahnya yang mungkin adalah supir pribadi baru beliau. Supir sebelumnya harus cuti di karenakan istrinya melahirkan, padahal Seo woo sudah begitu akrab dengan supir sebelumnya.
Setibanya di tempat parkir, Seo woo mencari mobil milik ayahnya namun setelah di amati baik-baik tak ada satupun dari mobil yang berjejer memiliki plat nomor milik ayahnya.
" Aku bisa telat. " keluh Seo woo sambil melirik jam tangannya.
Peep.. Peep…
Seo woo menoleh saat sebuah mobil berhenti di depannya, melihat mobil yang asing itu membuatnya mengernyit heran. Lalu setelah itu si pemilik mobil membuka kaca jendelanya dan menyapa Seo woo dengan ramah.
" Anyeong Cho Seo woo. " Sapa pria itu dengan senyuman manis yang membuat Seo woo terpesona.
Seo woo menoleh ke kanan dan kiri memastikan apakah pria itu baru saja menyapanya atau tidak, setelah memastikan hanya ada dia seorang Seo woo kembali meliriknya dengan seribu pertanyaan.
" Maaf, apa kamu yang di suruh ayahku untuk mengantarku ke tempat les.? " Tanya Seo woo kemudian.
Pria itu menatap Seo woo heran, sejurus kemudian menganggukkan kepalanya dan mengizinkan Seo woo untuk segera masuk.
" 7 menit harus sudah tiba di sana ya, aku harus registrasi mata pelajaran, aku tidak mau sampai terlambat. " Titah Seo woo pada pria itu.
" Baiklah, pasang sabuk pengamanmu baik-baik. " Jawab pria itu sebelum melajukan mobilnya.
Seo woo melirik pria suruhan ayahnya dengan tatapan tajam, baru kali ini ayahnya mempekerjakan seroang supir yang tampan dan berpenampilan menarik. Meskipun tak banyak bicara tapi Seo woo tak merasa canggung sama sekali.
Setibanya di tempat les, Seo woo segera turun tanpa mengucapkan terima kasih. Namun beberapa saat kemudian ia kembali dan menatap pria itu.
" Ahjussi, kau kau menjemput ku lagi kan.? "
Pria itu melirik jam tangannya dan mulai berpikir sebelum menjawab.
" Tentu saja." Jawabnya pelan.
" Jemput aku pukul 4 sore nanti, jangan sampai telat." Lontar Seo woo sebelum akhirnya berlari memasuki gedung tempat ia melangsungkan les private.
Ponsel pria itu baru saja berdering membuatnya langsung menjawab panggilan tersebut, ia menjawabnya sambil menatap gedung les di sebelahnya dengan tatapan teduh.
" Apa kau sudah bertemu dengannya dr Jung.? " Tanya seseorang di seberang sana.
" Sudah dr Cho, putrimu sangat manis dan sikapnya pun sangat baik." Jawab Jae Hoon tersenyum simpul sambil melirik gedung tinggi yang bertuliskan Tempat Les Private.
" Oh iya dr Cho, sepertinya dia mengira aku adalah supir suruhan mu, tapi ku mohon untuk tetap merahasiakannya." Pinta Jae hoon lirih.
" Tidak mungkin dr Jung, kalian harus saling mengenal. Anak kurang ajar itu bisa-bisanya dia mengira kamu sebagai supir suruhan. "
" Tidak apa-apa dr Cho, lagi pula ini adalah satu-satunya cara agar kami bisa saling mengenal satu sama lain. Aku takut jika Seo woo tahu siapa diriku mungkin dia tidak akan mau untuk bertemu denganku lagi. Jadi biarkan Seo woo tetap menganggap ku sebagai supir pribadinya sampai waktu pertemuan itu tiba." Lanjut Jae hoon dan akhirnya di setujui oleh ayah Seo woo.
♕♛
Pukul 6:00 sore dan Seo woo baru saja keluar dari tempat lesnya, lebih telat dari yang di janjikan bersama Jae hoon untuk menjemputnya. Karena ini hari pertama banyak yang harus di lakukan, dan memilih jadwal untuk tatap muka serta berkenalan satu sama lain dengan teman les yang berasal dari berbagai sekolah ternama yang ada di Seoul.
Ketika Seo woo keluar dari gedung, ia bertemu dengan Jae hoon yang sudah menunggunya di dalam mobil. Kemudian gadis itu berlari ke arah mobil dan masuk dengan cepat, ia melirik Jae hoon yang menatapnya dengan senyum merekah seraya menyambut kedatangannya barusan.
" Antar aku pulang sekarang. " Titah Seo woo dan langsung di turuti olehnya.
Selama di perjalanan Seo woo hanya sibuk dengan layar ponselnya, ia sibuk menyaksikan drama favoritenya sebagai media pembelajaran agar dirinya juga bisa menjadi artis hebat seperti Lee Ruby artis yang menjadi role modelnya untuk bergabung ke dunia entertainment.
" Oh iya ahjussi, nama mu siapa.? " Tanya Seo woo begitu selesai menonton dramanya.
" Jae hoon, namaku adalah Jae hoon. " Jawabnya lembut.
" Nama yang cocok dengan wajahnya yang tampan. " Benak Seo woo manggut-manggut setuju.
Setibanya di pelataran rumah, Seo woo menyuruh Jae hoon untuk masuk ke dalam sebelum dia pergi namun Jae hoon menolak karena ada kesibukan yang lain. Seo woo pun harus membiarkan pria itu pergi, dan setelah mobil Jae hoon menghilang di balik pepohonan ia pun segera masuk ke dalam rumahnya.
" Ah~ capeknya… Aku benar-benar membutuhkan waktu libur yang panjang. " Keluh Seo woo begitu masuk ke dalam rumahnya.
" Kalau begitu berhenti saja sekolah dan jangan melalukan apapun." sahut seseorang yang baru saja menuruni anak tangga.
" Oppa, kau tahu, Ayah sepertinya mempekerjakan supir yang sangat tampan baru-baru ini. " Seru Seo woo sangat antusias.
" Setahuku Pak Kim tetap menjadi supir ayah, kau ini bicara apa sih.? " Lontar Kyung woo sambil menyentil kening Seo woo hingga membuatnya meringis kesakitan.
" Tapi pak Kim sedang cuti karena istrinya melahirkan, kau tidak tahu. "
" Aku tahu, di rumah sakit Jungjae dan dokternya adalah ibu, mereka ada di rumah sakit sekarang dan pak kim tetap menjadi supir ayah. "
" Lupakan soal itu, tapi aku tadi di antar jemput oleh pria itu. "
" Ya.. Ya.., lebih tampan siapa? Dia apa aku.? " Tanya Kyung woo dengan bangga.
" Tentu saja dia. " Jawab Seo woo seketika membuat wajah Kyung woo berubah kesal.
Seo woo dan Kyung woo tiba di ruang keluarga di mana kedua orang tuanya sudah berkumpul di sana, untuk memastikan ucapannya benar Seo woo pun menanyakan soal supir itu pada Ayahnya.
" Appa, supir pribadi yang kau kirimkan sangat tampan, jika di antar jemput tiap hari aku akan sangat senang. " Ucap Seo woo nampak semangat seakan kejadian kemarin membuatnya lupa.
" Benarkah? Dia tampan, apa kau menyukainya.?" Tanya Ayahnya terdengar hati-hati.
" Hmmm… Lumayan, walaupun cuek tapi boleh juga. "
" Aku sudah bilang kan, kalau supir baru suruhan ayah itu tampan. " Ucap Seo woo meledek Kyung woo yang sebelumnya tak percaya.
Seo woo meninggalkan ruang keluarga menuju kamarnya untuk segera bersiap-siap makan malam, sementara itu Ayahnya terlihat frustasi dengan kebohongan yang harus di lakukan nya.
" Apa benar kalian mempekerjakan supir tampan untuk Seo woo.? " Tanya Kyung woo yang masih penasaran.
" Dia dr Jung Jae Hoon. " Jawab Ayahnya pelan.
" Apa.!!! " Balas Kyung woo begitu terkejut.
" Ayah, dr Jung Jae hoon bisa marah nanti. " Lanjut Kyung woo benar-benar taj habis pikir.
" Dia sendiri yang meminta ayah untuk tetap merahasiakan dirinya, ayah bisa apa selain mengikuti kemauannya. "
" Tapi jangan beritahu Seo woo kalau pria itu adalah calon suaminya nanti. " Lanjut Ayahnya kemudian.