" Huaaaaa lelahnya. " Keluh Minju sambil meregangkan tubuhnya.
" Hari ini kita ke Paradise yuk, aku sudah lama tidak mencoba es krim vanila di sana." Seru Byeolim di balas anggukan setuju dari Seo woo dan Minju.
Kelas berakhir dengan cepat hari itu, kelas 1-1 bergegas meninggalkan ruangan. Begitu pun dengan tiga gadis yang selalu menghabiskan waktu bersama, hari ini kebetulan Seo woo tidak ada les sehingga ia bisa menikmati waktu berkualitas bersama Minju dan Byeolim.
Sebelum meninggalkan sekolah, Seo woo memberitahu kakaknya kalau hari ini dia akan pulang dengan naik taksi sehingga ia tak perlu repot-repot untuk datang menjemput.
" Tumben sekali Minho tidak muncul, padahal hampir setiap saat dia muncul dan mengganggumu. " Ucap Minju yang merasa ada yang aneh saat mereka keluar dari kelas.
" Baguslah, aku sudah muak melihatnya setiap saat. Kalian tahu, dia sampai bergabung setiap les yang ku ikuti, untungnya satu les private itu tak ada dia sehingga aku bisa fokus belajar." Gumam Seo woo sambil menyilang kan kedua tangannya.
" Dia benar-benar psycho. " Ujar Minju menambahkan.
Tanpa mereka sadari, Minho yang berada di balik tembok tempat yang mereka lalui mendengar semua percakapan itu. Minho menatap punggung Seo woo dengan tatapan sendu ketika gadis itu perlahan mulai menjauh.
" Aku Kang Minho tidak akan pernah berhenti untuk mengejar mu Cho Seo Woo. " Benak Minho sungguh-sungguh.
***
Cafe paradise merupakan salah satu tempat favorit anak-anak remaja terutama SMA Hanyoung yang tempatnya hanya memakan waktu sepuluh menit untuk tiba di sana. Seo woo, Minju dan juga Byeolim langsung memesan menu kesukaan mereka, mulai dari Seo woo yang lebih suka makanan manis, Minju makanan yang gurih dan Byeolim makanan yang pedas dengan menu penutup es krim vanila kesukaannya.
Saat menikmati waktu bersama sahabatnya, pikiran Seo woo saat itu terus tertuju pada kejadian yang di lihatnya tadi pagi. Ia terus memikirkan Tae Kyung yang bertengkar dengan Jihyun, melihat sahabatnya yang sedang melamun sendirian membuat Minju spontan menyenggol bahu Seo woo sehingga membuat lamunan gadis itu buyar.
" Kau kenapa? Apa kau masih memikirkan soal perjodohan itu.?" Tanya Minju menatap Seo woo penasaran.
" Bukan, aku hanya memikirkan soal Tae Kyung Sunbae, tadi pagi aku melihatnya dan Jihyun bertengkar hebat, sepertinya mereka akan putus. " Jawab Seo woo dengan wajah memelas.
" Bukannya itu bagus, dengan berakhirnya hubungan mereka maka kau bisa masuk menggantikan posisi Jihyun. " Seru Minju kemudian.
" Kau harus bisa pdkt dengan Tae kyung sunbae, buat dia terpikat dengan pesona mu, aku yakin dia pasti akan jatuh hati dengan mu. " Lanjut Minju.
" Kalian benar juga, dan saat itu aku melihat sisi lain dari Jihyun yang kalian bilang dia gadis yang baik. Buktinya aku melihat Jihyun memarahi Sunbae dengan kata-kata yang kasar. " Jelas Seo woo mulai membuat suasana semakin panas.
" Wah benar-benar, ku pikir dia gadis yang baik dan polos. "
" Kalau begitu bagaimana kalau kita membuat rencana pdkt mu dan Tae Kyung Sunbae secepatnya. " Usul Minju sangat antusias.
" Tapi bagaimana jika mereka tidak putus.?" Kata Seo woo kembali memelas.
" Benar juga, tapi tidak ada salahnya untuk di coba kan."
" Kita buat mereka putus saja, kalau kalian masih merasa belum yakin dengan hubungan keduanya, maka cara satu-satunya hanya membuat mereka putus, kan.?" lontar Minju penuh semangat.
" Hmm.. Merusak hubungan orang bukan hal yang baik, mungkin hubungan kalian akan berantakan jika rencana itu berhasil." Ungkap Byeolim yang kurang setuju dengan rencana Minju.
" Dunia ini memang kejam, kita tidak bisa tinggal diam untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, Byeolim. " Sahut Minju.
***
Seluruh kelas 1 saat ini sedang di incar oleh para senior mereka, untuk bergabung di club ekskul yang ada di sekolah. Saat Seo woo tiba di sekolah banyak senior pria yang menghampiri dan menawarkannya masuk ke dalam club mereka. Sayangnya tak ada club yang di minati oleh Seo woo sehingga membuatnya langsung menolak semua tawaran itu, kecuali satu orang.
" Hai.., mau ikut menjadi anggota osis.?" Ucap seorang pria yang sukses membuat Seo woo membeku di tempatnya.
Selain perekrutan anggota club baru, organisasi inti sekolah juga sedang mencari anggota baru. Dan saat ini Seo woo di hadapkan dengan Tae kyung senior yang di sukai nya.
" Seo woo-ya.? " Panggil Tae kyung seketika membuyarkan lamunan Seo woo.
" Aku mau.!!! " balasnya tanpa berpikir dua kali.
" Kalau begitu tolong isi formulir ini dan jangan lupa untuk mengumpulkannya setelah jam sekolah selesai di kantor osis yah. " Tae kyung menyerahkan selembar formulir pendaftaran pada Seo woo.
" Baiklah, aku akan segera mengisi formulir ini. " Lanjut Seo woo tersenyum manis.
Tae kyung pun berlalu meninggalkannya tapi tatapan mata Seo woo terus tertuju pada pria itu, hingga seseorang membuat raut wajah Seo woo berubah. Minho terlihat baru saja berdiri di hadapannya dengan tatapan sinis.
" Apa yang kau lihat.? " Tanya Minho dengan tajam.
" Mengganggu saja." Keluh Seo woo dan segera pergi dari hadapan pria itu.
Minho tetap mengekor seperti biasa, dengan seribu macam kalimat yang membuat Seo woo harus menutup kedua telinganya. Padahal kemarin ia sudah merasa lega karena pria itu tidak mengekor sama sekali.
***
Kelas jam terakhir telah selesai beberapa menit yang lalu, namun seorang gadis cantik masih ada di dalam ruang kelasnya seorang diri. Dua sahabatnya sudah pulang duluan, dan tinggal dirinya yang harus mengisi lembar formulir pendaftaran osis.
Seo woo melirik salah satu kolom yang harus di isi, pertanyaan pada formulir itu merujuk pada alasannya ingin menjadi anggota osis. Sementara bagi Seo woo bergabung dengan anggota osis tak lain hanya ingin dekat dengan Tae kyung saja, tapi ia tak mungkin menuliskannya seperti itu.
" Begini saja." Ucap Seo woo setelah menuliskan alasannya.
Gadis itu bergegas menuju ruang osis untuk mengumpul formulirnya, satu jam lagi les bahasa di mulai dan ia harus segera ke tempat parkir. Setibanya di ruang osis, saat hendak mengetuk pintu tanpa sengaja Seo woo mendengar seseorang menangis di dalam sana, karena penasaran ia pun mencoba untuk membuka sedikit pintu ruangan itu.
Di dalam, Seo woo melihat sosok Jihyun yang menangis di hadapan Tae kyung. Melihat ekspresi Tae kyung yang datar dan biasa saja menimbulkan pertanyaan yang besar di kepala Seo woo. Pintu tiba-tiba terbuka dengan lebar, Seo woo membulatkan matanya dengan sempurna sementara itu oknum yang baru saja membuka pintu baru saja masuk tanpa basa basi dan dia adalah Minho.
" Anak itu, dia tidak tahu apa di dalam sedang ada suasana yang tidak baik. " benak Seo woo menepuk jidat pelan.
Minho menyerahkan formulir pendaftaran dirinya pada Tae kyung lalu setelah itu merebut formulir Seo woo dan menyerahkannya juga. Tanpa banyak bicara Minho pun menarik tangan Seo woo meninggalkan ruangan itu.
" Kau ini apa-apaan sih. " Keluh Seo woo melepas pegangan tangan Minho.
" Bagaimana pun juga tidak sopan mendengar pembicaraan orang, kau seharusnya paham akan hal itu. " Ucap Minho membuat Seo woo malu sendiri.
Untuk pertama kalinya Seo woo mendengar kalimat bijak dari seorang Minho, dengan sikap Minho yang terlihat berbeda tak membuat Seo woo kesal lalu menjauhinya. Sebaliknya ia pergi bersama Minho ke tempat les karena hari ini Kyung woo tak datang menjemputnya.