“Mbok ya Pras itu jangan keterlaluan tho. Istri lagi hamil malah ambil kerjaan di luar kota.” Sejak mengetahui jika Pras pergi meninggalkan Sasmita sendiri di rumah, Siska tidak henti – henti menggerutu. “Padahal bawahannya itu banyak lho, Nduk. Buat apa dia bayar banyak pegawai kalau pada akhirnya dia juga yang kerja.” “Bulik kadang kesel sendiri sama Pras.” “Setahu Mita, Mas Pras memang pekerja keras, Bu. Lagipula sekarang Mita sudah berbadan dua, Mas Pras harus lebih giat bekerja.” “Oh ya omong – omong Pras sudah membelikan kamu apa saja?” “Membelikan apa ya Bu?” “Seperti barang. Gitu?” Sasmita menggeleng, Pras memang tidak memberikan barang, tapi setelah di pikir – pikir Pras pernah memberikan sebuah kartu. “Keterlaluan kalau Pras tidak pernah membelikan kamu barang.” Sasmita m