Bolak-balik Jakarta-Wonosobo sudah membuat Pras menjadi terbiasa. Awalnya memang terasa berat namun lambat laun Pras sudah menjadi hal lumrah menurut Pras. “Kamu ndak mau lahiran di Jakarta, Ta?” “Ndak ah, Bu. Mita mau lahiran di sini. Kalau di sini kan ada Ibu yang bantu Mita mengurus Adik.” “Di Jakarta kan ada Bulik kamu yang bisa bantu mengurus Adik.” “Mita di sini aja. Mas Pras ndak keberatan kan kalau di sini?” Tanya Sasmita pada Pras yang tengah sibuk melahap makanannya. “Tidak. Saya menyetujui apapun keinginan kamu.” “Duh Nak Pras, kamu terlalu baik pada Sasmita. Harusnya jangan terlalu baik, bisa-bisa dia bersikap semaunya padamu.” “Ndak apa – apa, Pak. Saya hanya ingin menghargai keputusan Sasmita, karena Sasmita yang mengandung dan melahirkan anak saya.” “Kayaknya ini yang