Sasmita tidak bisa tidur, dalam benaknya terus terbayang-bayang seseorang yang ia yakini jika orang itu adalah Agung. Sayangnya seberapa besar ia mencoba mencari, jejak Agung menghilang begitu saja ketika Sasmita cari. “Mengapa belum juga memejamkan mata? Ini sudah hampir tengah malam, apa kamu tidak lelah?” Tanya Pras dengan mata terpejam. “Aku tidak bisa tidur.” Aku Sasmita. Perlahan Pras membuka mata, lantas mereka saling bertukar pandang, “Apa yang membuat kamu gelisah?” “Tidak ada.” Sasmita lebih memilih tidak jujur dengan apa yang baru saja ia lihat. Dia tidak ingin membuat Pras marah ataupun kecewa, karena sebagai suami sampai detik ini Pras telah melakukan tugasnya dengan baik. “Saya akan memeluk kamu agar kamu bisa tidur terlelap.” Sasmita hanya menggangguk, dia menggeser tubuh