35. Menyerah?

2023 Kata

Tak terhitung berapa lama aku menangis hari ini. Aku sampai merasa air mataku kering dan tak mau keluar lagi. Mataku bengkak, hidungku merah, wajahku benar-benar tampak berantakan. Mas Fendi sudah mengirim berpuluh-puluh pesan, tetapi tak ada satu pun yang k****a. Centang biru juga sudah langsung kumatikan sejak tiba di kos. Ponsel ku-silent agar panggilan darinya yang sudah belasan kali tak menggangguku. Aku stress jika harus mendengar dering ponsel terus menerus. Jujur, aku kecewa. Bukan pada Mas Fendi, tetapi pada diriku sendiri. Aku kecewa karena aku tak teguh pendirian. Kenapa aku plin-plan sekali. Aku juga kecewa dengan diriku yang mendadak sangat lemah begini. Aku bahkan tidak pernah menangis sampai seperti ini seburuk apa pun keadaanku dulu. Aku harus bagaimana setelah ini? Apa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN