"Seandainya aku bisa memutar kembali waktuku. Aku akan menarik semua perkataanku. Dan mendekapmu erat" ***** Edward Aku memasuki rumah dengan langkah tertatih. Pikiranku tak terlepas dari kejadian tadi siang, wajah penuh amarah yang terluka Alleta. Ya Tuhan. Kenapa aku sangat bodoh! "Edward Darius Allan" DEG. Langkahku terhenti mendengar suara daddy yang orang asingpun tau ia sedang diliputi amarah. Aku memejamkan mataku dan dengan langkah berat berjalan mendekati daddy dan duduk disebrang daddy. Mata daddy menelisik dengan tatapan marah. "Apa yang kau lakukan, Ed?”,tanya daddy. Lidahku kelu. Rasanya mau menjawabpun aku tak bisa. Kudengar daddy mendengus. "Kenapa tak menjawab? Kau masih mau merendahkan Alleta lagi? Mempermalukan dia lagi? Atau justru kau yang malu?", aku tak