Bab 20 Dalam Mata Badai 1

1802 Kata

"Kita beruntung, biasanya mereka jarang menjual tas semacam ini. Hampir saja kami menggunakan tote bag belanjaan." Farhan berusaha memecah ketegangan, tapi gagal. "Kamu pikir karena kami perempuan, maka semuanya sama? Dewasalah sedikit! Apa kamu masih anak-anak? Pantas saja kamu tidak memberitahu hal penting tadi." Indah memulai kuliahnya, namun Liana memberi isyarat tangan untuk berhenti. Pacar Kevin itu terlihat ngambek, diam seribu bahasa ketika mobil kembali melaju. "Kalian semua terlihat akrab." celutuk Sasha seraya melirik Dylan, ketika mobil berbelok ke kanan. "Apa Melani dan Andy orang yang pendiam? Dari tadi mereka hanya diam saja." Sasha melempar pandang bergantian dari Andy ke Melani. Andy hendak mengatakan sesuatu, tapi Kevin buru-buru menjawabnya. "Sekedar informasi.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN