Bab 11 Serangan Panik

1433 Kata

Pikiran mengerikan mulai membayangi otak Sasha. Dia kehilangan kendali atas tubuhnya, beku bagai es batu. Telinganya berdenging hebat, penglihatannya perlahan mulai gelap. "Kak? Kakak? Kak Sasha? Kak Sasha?" Suara Ira terdengar samar-samar, kakinya terasa lemas dan dingin. Sasha hampir ambruk di atas meja, beruntung tangan kanannya menyangga tubuhnya. Ira masih memanggil-manggil namanya, tapi Sasha tidak bisa mengendalikan dirinya lebih jauh lagi. Depresi yang dialaminya setahun belakangan ini membuatnya memiliki mental yang mudah goyah. Fisiknya juga ikut terpengaruh, berharap bahwa apa yang dialaminya adalah gangguan skizofrenia. Bahwa kiamat zombie, Syamira, dan kematian Puang Aji hanyalah delusinya semata. Itu jauh lebih baik baginya. Potongan-potongan gambaran Puang Aji bersimbah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN