Semua yang di lakukan Gita berakhir sia-sia. Leon tak pernah mau melihatnya. Walaupun mereka sekamar. Dan, seatap. Leon memilih tak pernah sarapan di rumah. Lebih memilih untuk pulang larut malam. Di saat semua orang menarik selimutnya untuk terlelap. Aku mulai jenuh dengan semuanya. Tapi, aku tak pernah menyerah untuk kembali mengambil hatinya. Ini penebus dosaku. Karena, aku telah menyembunyikan semuanya dari suamiku. Aku berjalan menghampiri meja makan. Terlihat Fahri dan Luvina sedang bercengkrama. Arsya dan Rafki sedang bercengkrama pula. Andaikan saja rumah tanggaku seperti rumah tangga mereka. Aku pasti akan sangat bahagia. Aku melihat Fahri sesekali membelai rambut Luvina. Itu menyegarkan mataku. Selama ini banyak hal yang telah di lewati Luvina. Saatnya untuk ia bahagia. "Hei.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari