"Untuk menyemangatimu. Dan, membuatmu, agar tak melupakanku", jawabnya. Sungguh, pria ini mampu menyihirku. Aku serba salah disini. Berdiri tanpa tujuan. Melupakan tentang tujuan utamaku. "Bowo, sepertinya di antara kita. Semuanya sudah berakhir. Untuk apa, kamu mengirim bunga itu?", tanyaku. "Walaupun di antara kita sudah berakhir. Tapi, hati dan perasaanku tak pernah berubah. Aku disini. Di Jepang. Kemari menyusulmu. Aku ingin bertemu dirimu. Melihat wajahmu. Mendengar suaramu. Aku terluntang-lantung selama ini agar menemukanmu. Aku mencarimu. Dan, kini aku menemukanmu. Kata Bi Ijah, kamu sudah tak di Indonesia. Kamu di New York. Aku ke New York. Dan, menghabiskan waktu hampir dua bulan dan menetap di sana. Hanya, untuk mencarimu. Setelah kudengar kamu dan Luvina pindah ke Jepang. Aku