“Memangnya ada, kata lain selain ‘kotor dan murahan’ untuk wanita yang sampai hamil di luar pernikahan?” Arden menatap risi Keyra yang masih berani menahannya. Keyra sadar, kehamilannya akan membuat semua orang menganggapnya sebagai w************n sekaligus kotor. Bahkan mungkin sampai kapan pun, Keyra akan tetap dipandang sebelah mata. Keyra refleks menelan salivanya. Ia yang masih menatap Arden dengan mata basah, berangsur mengangguk, menerima anggapan Arden dengan lapang d**a. “Iya. Mas benar. Sampai kapan pun, aku akan dianggap ‘murahan bahkan kotor’, hanya karena aku hamil di luar pernikahan.” Keyra terdiam sejenak, menahan sakit di dadanya. Karena di sana, seolah ada luka yang justru sampai dibubuhi air jeruk nipis. “Kita sama-sama tahu, banyak di luar sana yang bahkan mungkin suda